Kasus Kematian Harimau Sumatera di Riau Menurun

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 29 Juli 2017
Kasus Kematian Harimau Sumatera di Riau Menurun

Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berkaki tiga yang bernama "Bujang Mandeh" melihat ke arah daging ayam yang digantung(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Angka kematian dan perburuan Harimau Sumatera terus menurun. Tapi hal ini bukan berarti sudah aman.

Organisasi perlindungan satwa World Wildlife Fund (WWF) menyatakan kasus kematian harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) akibat perburuan dan konflik terus menurun selama sekitar tujuh tahun terakhir di Provinsi Riau.

Kepala Humas WWF Program Riau Syamsidar di Pekanbaru, Sabtu (29/7), mengatakan tren penurunan tersebut belum bisa disimpulkan sebagai hal yang positif.

"Hal ini bisa jadi disebabkan karena semakin sulitnya mendapatkan harimau untuk diburu karena jumlah yang semakin sedikit, ataupun habitat yang semakin sempit sehingga pemburu harus masuk jauh ke dalam kawasan hutan," kata Syamsidar.

Syamsidar menyatakan hal ini terkait peringatan Hari Harimau Sedunia (World Tiger Day) yang diperingati secara global setiap 29 Juli. Hari Harimau Sedunia adalah perayaan tahunan untuk meningkatkan kepedulian terhadap usaha konservasi harimau.

Berdasarkan data WWF periode 2010-2017 di Riau, hingga pertengahan ini tercatat ada dua kasus harimau sumatera mati akibat perburuan. Jumlah itu sama seperti tahun 2016, namun menurun dibandingkan 2015 yang merupakan tahun tertinggi kematian satwa dilindungi itu yang mencapai empat ekor.

Kasus harimau yang diperdagangkan di Riau, yang berasal dari provinsi tetangga, sejak 2015 tercatat nihil dan jauh menurun ketimbang tahun 2010, yang tercatat ada lima kasus.

Kemudian kasus kematian harimau akibat konflik tercatat ada satu kasus pada 2017, yang merupakan pertama sejak terakhir terjadi pada lima tahun silam.

Sementara itu, korban jiwa manusia akibat konflik dengan harimau tidak pernah lagi terjadi sejak enam tahun lalu. Kondisi serupa juga terjadi pada kasus korban cedera dari manusia yang hingga kini belum ada sejak empat tahun silam.

Menurut Syamsidar, WWF menilai upaya penegakan hukum juga berperan untuk menekan angka kasus kematian satwa belang itu serta mencegah konflik manusia-harimau. Penegakan hukum terhadap perburuan dan perdagangan harimau semakin intensif dilakukan.

Di Riau sendiri, keberhasilan penegak hukum menangkap dua pelaku pengumpul kulit harimau dan satwa liar lainnya di awal 2016, berlanjut dengan divonis dengan hukuman paling tinggi yang pernah terjadi tidak hanya di Riau bahkan mungkin di Indonesia.

Pengadilan Negeri Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, memvonis empat tahun penjara dan denda Rp50 juta kepada dua pelaku pengumpul kulit harimau tersebut, hampir mendekati hukuman maksimal sesuai Undang-Undang NO 6 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam.(*)

Sumber: ANTARA

#Harimau #Harimau Dibunuh #Pekanbaru #Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan Dan Satwa
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Ngaku Punya Harimau, Dibeli Sendiri tapi Titipkan Harimau di Ragunan yang Dibeli Secara Pribadi
Ia sengaja menitipkan harimau miliknya itu di Kebun Binatang Ragunan sebab ia ingin keberadaan harimau putih itu dapat dinikmati oleh publik secara luas.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Ngaku Punya Harimau, Dibeli Sendiri tapi Titipkan Harimau di Ragunan yang Dibeli Secara Pribadi
Indonesia
Pramono Bantah Pakan Satwa Ragunan Diembat Petugas: Lihat Sendiri Sri Deli Sekarang Besar Sehat
Menurut Pramono, fakta yang dia temukan di lapangan sekaligus mementahkan dugaan pakan satwa dibawa pulang petugas Ragunan.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Pramono Bantah Pakan Satwa Ragunan Diembat Petugas: Lihat Sendiri Sri Deli Sekarang Besar Sehat
Indonesia
Cek Harimau Benggala Miliknya di Ragunan, Gubernur Pramono Pesan Begini ke Perawat Raja
Harimau milik Pramono yang dititipkan ke Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan itu diberi nama Raja.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Cek Harimau Benggala Miliknya di Ragunan, Gubernur Pramono Pesan Begini ke Perawat Raja
Indonesia
Ternyata Harimau Kurus di Ragunan Bukan Milik Pramono, Namanya Sri Deli Bukan Raja
Gubernur Pramono memastikan harimau kurus yang sempat viral ternyata bukan miliknya setelah meninjau langsung ke Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Ternyata Harimau Kurus di Ragunan Bukan Milik Pramono, Namanya Sri Deli Bukan Raja
Indonesia
Pramono Tegaskan Video Harimau Kurus di Ragunan Hoaks, Gambar Waktu COVID Sekarang Sehat
Gubernur Pramono mengklarifikasi harimau kurus yang viral itu ternyata bukan miliknya setelah meninjau langsung kondisi Taman Margasatwa Ragunan.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Pramono Tegaskan Video Harimau Kurus di Ragunan Hoaks, Gambar Waktu COVID Sekarang Sehat
Indonesia
Harimau Kurus di Ragunan Milik Gubernur Viral, Pramono: Mungkin Rindu Sama Saya
Namun Pramono mengungkapkan, belum melihat kondisi harimau itu dalam beberapa waktu terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Harimau Kurus di Ragunan Milik Gubernur Viral, Pramono: Mungkin Rindu Sama Saya
Indonesia
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Korban ditemukan dalam keadaan tubuh tidak utuh, sementara tubuhnya dari leher hingga kaki hilang tanpa jejak.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Indonesia
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Pemberian nama berdasarkan filosofi Jawa
Frengky Aruan - Kamis, 03 April 2025
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Indonesia
Kabar Gembira Buat Warga Pekanbaru: Ada Uji KIR Gratis 15 Menit Kelar
Program uji KIR gratis dengan kuota 150 unit per harinya
Wisnu Cipto - Jumat, 24 Januari 2025
Kabar Gembira Buat Warga Pekanbaru: Ada Uji KIR Gratis 15 Menit Kelar
Travel
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Harimau Bengal dengan warna unik seperti Ava dan Luna, yang berusia 3 tahun, hanya ditemukan di pusat pembiakan hewan atau kebun binatang, bukan di alam liar
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 26 Desember 2024
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Bagikan