Karma Bodykit Kian Mendunia Gaungkan Bangga Produk Indonesia


Karma Bodykit, produk anakbangsa yang mendunia (foto: instagram @ryanadiputra7)
KISAH Karma Bodykit berawal dari ketertarikan Owner Karma Bodykit, Kiki Anugraha, dengan dunia modifikasi mobil. Sebelumnya pada sekitar tahun 2015, Kiki mengaku menggunakan bodykit rocket bunny pada mobilnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Kiki merasa bosan dengan model modifikasi di pasaran.
Kiki mulai mencari beberapa produsen bodykit aftermarket tengah hit saat itu. Namun, setelah mencoba melihat-lihat bodykit produk ternama luar negeri, Kiki merasa kurang lebih modelnya hampir sama atau terbilang mirip-mirip dengan di dalam negeri.
Baca Juga:
Perhatikan Langkah Penting Ini Sebelum Memasang Aksesoris Mobil
Hal tersebut membuat jiwa modifikasi Kiki mulai bergejolak. Kiki menginginkan bodykit lebih agresif dan out of the box. Ahirnya, terlintas di pikiran Kiki untuk mendesain sendiri bodykit-nya.
Kala itu, Kiki mengaku bukan orang piawai di bidang desain. Ia lantas menggandeng desainer dari Amerika Serikat, Monaco Auto Design.
"Karena saya bukan orang desain, saat itu saya butuh orang bisa menuangkan pikiran saya ke desain, hingga akhirnya saya kenalan dengan Monaco Auto Design dari Instagram," tutur Kiki Anugraha, saat dihubungi Merahputih.com.

Pemilihan Monaco Auto Design bukan tanpa alasan, karena sebelumnya Kiki sudah melihat desain-desainnya sangat menarik.
Berawal dari kontak melalui DM di instagram, Kiki pun menemukan chemistry dengan Monaco Auto Design, hingga akhirnya berlanjut dan menggarap Karma Bodykit.
Meski sempat terkendala komunikasi karena jarak jauh lantaran berbeda negara, Kiki puas karena desainnya sesuai dengan keinginannya.
Karma Bodykit akhirnya rampung dengan proses perancangan desain cukup panjang. Bodykit digarap pertama untuk mobil pribadi Kiki, Toyota FT86. Bodykit tersebut mulai diproduksi dengan menggunakan komponen dari dalam negeri.
Setelah proses perancangan desain dan produksi selesai, pada tahun 2018 Karma Bodykit menjalani debut perdananya di Indonesian Modification Expo (IMX) 2018.
Sejak saat itu, nama Karma Bodykit sebagai produsen bodykit untuk Toyota FT86 mulai diakui pasar lokal hingga pasar internasional.
Baca Juga:
Hingga saat ini, sejak diluncurkan pada 2018 lalu, Karma Bodykit sudah digunakan para konsumen dari Amerika, Kanada, Tiongkok, hingga Australia.
Pembeli terbanyak justru bukan dari Indonesia, tapi dari Amerika, jumlahnya mencapai sekitar 70% dari keseluruhan bodykit telah terjual.
"Melihat angka tersebut, agak PR (pekerjaan rumah) sih untuk ngubah mindset orang Indonesia bangga produk luar, sedangkan di Amerika sendiri menerima produk kita, selama produk kita bagus dan berkualitas," jelas Kiki.

Karma Bodykit saat ini memproduksi Bodykit khusus tiga mobil, meliputi Toyota FT86, Porsche Cayman, dan Lamborghini Adventador. Kiki mengaku sudah lebih dari 30 bodykit dibeli modifikator berasal dari berbagai belahan dunia.
Kisaran harga dimulai dari USD 3000 atau sekitar Rp 43 juta untuk Toyota FT86, USD 4000 atau sekitar Rp 57 juta untuk Porsche Cayman, dan USD 25000 atau sekitar Rp 361 juta untuk Lamborghini Adventador.
Memilih untuk membuat bodykit dengan membawa brand lokal tentu bukan hal mudah. Apalagi, banyaknya gempuran produk luar negeri berkualitas.
Namun, Kiki tetap mantap melangkah dengan Karma Bodykit, dan percaya produk Indonesia tak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri.
"Sebenernya di indonesia terjadi di lapangan enggak kalah sama orang luar. Semua mempunyai karya-karya luar biasa di indonesia, tapi biasanya untuk konsumi pribadi, enggak dijadikan brand. Saya salah satunya pelopor bikin brand sendiri untuk go international," ujar Kiki.
Kiki berharap Karma Bodykit bisa mendorong munculnya brand-brand Indonesia mendunia, hingga terciptanya budaya bangga menggunakan produk Indonesia.
Kepiawaian Karma Bodykit dalam bersaing dengan berbagai produk aftermarket ternama dari luar negeri pun bukan sekadar isapan jempol belaka. Terbukti pada sejumlah event-event modifikasi bergengsi di dalamnya banyak modifikator menggunakan bodykit buatan luar negeri, Karma justru sukses meraih berbagai penghargaan The Best Bodykit.

Selanjutnya, Kiki Anugraha memberikan sedikit bocoran proyek terbaru Karma. Karma, menurutnya, tidak akan berhenti hanya pada bodykit saja, melainkan pada sektor part modifikasi lainnya.
"Tahun ini rencana mau bikin velg, bulan Oktober rencana mau launching Karma wheels, karena saat orang beli bodykit pasti beli velg, airsus, bbk, knalpot dan sebagainya, nah saya liat suatu potensi dari situ," ujar Kiki.
Selain itu, Kiki mengungkap bdoykit garapannnya tidak menutup kemungkinkan hanya pada mobil-mobil pintu dua, sebab Karma Bodykit harus mengikuti perkembangan zaman. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
