Kapolda Jateng: Aksi Solidaritas Bela Rohingya Harus Bubar Usai Salat Jumat

Imigran etnis Rohingya, Myanmar dan Bangladesh menunaikan shalat di lokasi penampungan sementara, Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (17/5).(Antara)
MerahPutih.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono mengimbau massa peserta aksi solidaritas bela Rohingya segera membubarkan diri setelah melaksanakan ibadah salat Jumat bersama di Masjid An-Nur, Kabupaten Magelang, guna menjaga situasi kondusif.
"Usai salat Jumat, mereka harus bubar, kembali ke rumah masing-masing, tidak boleh kumpul-kumpul di kawasan masjid dan kawasan komplek candi," katanya di Semarang, Rabu (6/9).
Hal tersebut disampaikan Kapolda Jateng usai mengikuti rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang dipimpin Sekda Jateng Sri Puryono dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin Tohir.
Seperti diketahui, rencana aksi bela Rohingya yang semula akan dilakukan di kawasan Candi Borobudur pada Jumat (8/9) akhirnya diganti dengan ibadah shalat Jumat bersama di Masjid An-Nur, Kabupaten Magelang.
Kapolda Jateng menegaskan, pihaknya akan menetapkan status Siaga I mulai Kamis (7/9) hingga Sabtu (9/9) terkait dengan rencana pengerahan massa dalam aksi solidaritas bela Rohingya di Kabupaten Magelang.
"Meski lokasi aksi dipindah ke Masjid An-Nur, tapi Polda Jateng tetap berlakukan Siaga I guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait perubahan situasi di lapangan. Kita tidak boleh kecolongan," ujarnya.
Kapolda Jateng menyebutkan, jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan aksi solidaritas bela Rohingya pada Jumat 8/9) adalah 25 Satuan Setingkat Kompi atau sekitar 2.500 personel, 3 SSK diantaranya dari unsur TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda meminta masyarakat tidak mempercayai informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya di berbagai media terkait dengan korban dari etnis Rohingya yang menjadi korban tindak kekerasan.(*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Kesbangpol Semarang Pantau Penjual Bendera One Piece, Waspada Takut Ditunggangi

Pedagang Bendera One Piece Muncul di Semarang, Kesbangpol Bantah Lakukan Penyitaan Cuma Beri Edukasi

Massa GRIB Semarang Perusak Aset KAI Dibayar Rp 1,7 Juta, Penyewa Jasa Masih Buron

Pelaku Usaha Berharap Penerbangan Langsung ke Bandara Ahmad Yani Segera Dibuka

Kemenhub Kembalikan Status Bandara Internasional Ahmad Yani, Tiga Maskapai Pastikan Buka Rute Luar Negeri

Sebulan Intai Karaoke Striptis di Kiai Saleh Semarang, Polisi Amankan Belasan LC

Wali Kota Semarang Mbak Ita dan Suaminya Alwin Basri Ditahan KPK, Diduga Terima Fee Pengadaan Meja Kursi Bagi SD

Akibat Banjir Grobogan, Daop 4 Semarang Terpaksa Tutup Jalur Kereta

Warga Semarang Kecipratan Rezeki Bantu di Dapur Masak Program Makan Bergizi Gratis

Bareskrim Sita Hotel Aruss Semarang Hasil Pencucian Uang Judol
