Top 10 Survivor of The Year

KamiBijak.com Jadi Media Arus Utama Kaum Disabilitas Akses Informasi COVID-19

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 22 Desember 2020
KamiBijak.com Jadi Media Arus Utama Kaum Disabilitas Akses Informasi COVID-19

Kamibijak.com telah mendapatkan penghargaan dari Inapgoc di umur satu tahun. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ARYANI Bunawan shock dan bingung saat pimpinan KamiBijak.com menerapkan Work From Home (WFH). Dalam surat tertaut di grup Whatsapp tertulis alasan WFH lantaran pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat kasus positif COVID-19 meninggi, namun tidak dijelaskan teknis dan alur kerja berkantor dari rumah. Di rumah, kebutuhan Yani sapaan karib Aryani Bunawan mengolah berita terkendala beberapa hal teknis dan non-teknis.

Dari segi teknis, lanjutnya, seluruh data penunjang kelengkapan berita masih tersimpan di komputer kantor. Jurnalis penyandang disabilitas tuli tersebut biasa memisahkan data-data kebijakan dan hasil penelitian serta rekomendasi pada folder-folder khusus untuk memudahkan bekerja. Di aspek non-teknis, Yani terbiasa berkoordinasi langsung dengan sejawat di kantor menggunakan bahasa isyarat. “Susah sekali komunikasi lewat video call,” keluhnya seperti diterjemahkan jurnalis dengar sekaligus editor KamiBijak, Fendrix kepada merahputih.com.

Selain itu, ia tak terbiasa melakukan pekerjaan di kamar. Mengubah kamar nan biasa menjadi ruang tidur beralih ruang kerja butuh adaptasi khusus. Apalagi keperluan KamiBijak bukan sebatas teks, melainkan video. Ia pun kasak-kusuk cari informasi lengkap kebutuhan WFH.

Selagi Yani dan awak redaksi sibuk beradaptasi, Pimpinan sekaligus Pendiri KamiBijak Paulus Ganesha Aryo bersikukuh agar platform berita khusus penyandang disabilitas tersebut harus tetap beroperasi mengabarkan infromasi dan kabar penting tentang COVID-19.

Keterbatasan Informasi COVID-19

Paulus Ganesha Aryo bersama Ray Sahetapy. (Foto: kamibijak.com/Ryan)

Kaum difabel memiliki karakteristik dan kemampuan berbeda-beda mengakses informasi, termasuk penyandang tuli. Di masa-masa awal penularan COVID-19, siaran resmi pemerintah di televisi absen menghadirkan juru bahasa isyarat. Dengan begitu, kaum difabel tidak bisa secara utuh menangkap informasi, mulai jumlah penambahan kasus, pola penyebaran, dan langkah-langkah preventif harus dilakukan segenap masyarakat.

Di masyarakat, kasus hoax berkait COVID-19 tumbuh subur. Entah bersifat misinformasi, berita bohong, sampai belum terbukti kebenarannya sering masuk di grup-grup Whatsapp dan beredar di media sosial. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemekominfo) mendeteksi 1.016 hoax berkait COVID-19 sepanjang Agustus 2020. Sementara laporan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) muncul sekira 600 hoax berkait COVID-19 telah diluruskan sejak akhir Januari-September 2020.

Informasi sesat dan hoax, bahkan di beberapa kasus menimpa orang dengan akses informasi cukup. Pentingnya pemenuhan akses informasi berimbang kepada semua masyarkat termasuk kaum difabel di masa pandemi, menurut Paulus, semestinya jadi kebutuhan dasar apalagi menyangkut pelurusan informasi hoax tentang COVID-19.

Berita berbentuk teks, lanjutnya, memang merajalela di pelbagai platform namun tidak dapat menjangkau penyandang disabilitas tunanetra. Di masa pandemi kesulitan kaum difabel tak hanya soal beroleh akses informasi, juga berkurangnya layanan pendampingan.

Menurut survei American Community for Options and Resources (ANCOR), sebanyak 77 persen dari 191 organisasi penyedia layanan pendampingan difabel di Amerika Serikat berhenti beroperasi pada Juli 2020. Hanya sekitar 23 persen layanan masih memberikan pendampingan bagi difabel.

Donna Martin, direktur State Partnership and Special Program ANCOR, mengatakan turunnya ekonomi saat pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama terhentinya layanan khusus kaum difabel.

"Kami berpikir layanan pendampingan tetap bisa diberikan selama pandemi Covid-19 lewat daring, tapi ternyata tidak dapat terwujud," kata Martin, dikutip laman Disability Scoop.

Di Indonesia, memang tidak tersedia data lengkap mengenai dampak langsung COVID-19 pada kaum difabel. Namun, besaran angka hoaks tersebut memperlihatkan kegentingan kaum difabel beroleh informasi COVID-19 secara berimbang. Paulus merasa KamiBijak perlu tampil di tengah keadaan sulit tersebut meski ruang redaksi harus pindah ke kamar masing-masing pekerja.

Tantangan Redaksi

Tim redaksi kamibijak.com mendapatkan tantangan selama pandemi. (Foto: kamibijak.com)

Di masa-masa awal pemberlakuan PSBB, Paulus meminta kepada seluruh awak redaksi meniadakan liputan lapangan selama tiga bulan. Masing-masing jurnalis dan perangkat redaksi lain bekerja dari rumah. Kebijakan tersebut, menurut Paulus, harus diambil meski tahu jurnalis disabilitas lebih mudah berkomunikasi secara langsung ketimbang menggunakan teks pada aplikasi chating atau video call.

Kesulitan beradaptasi benar-benar dirasakan Yani. Ia mencoba menggunakan ponsel pribadi untuk membuat video, namun berkali-kali gagal. Rekam, simpan, hapus. Begitu terus. “Bisa delapan sampai sepuluh kali (take),” kata Yani mengeluh kesulitan membuat konsistensi cahaya dan gerakan karena semua dilakukan serba-sendiri.

Take video juga bergantung pada cahaya matahari. Kalau cahayanya terlalu terik, berarti video itu dianggap bocor atau gagal,” katanya. Ia pun mulai mengerti melakukan pengambilan gambar sebaiknya tidak dilakukan terlalu siang atau terlalu pagi karena cahaya tidak seimbang (balance).

Yani dan tim redaksi melaporkan kesulitan membuat konten selama WFH. Paulus tak tinggal diam. Ia meminta bagian produksi membekali para jurnalis kebutuhan selama di rumah. Green screen dan lighting dikirim rumah para jurnalis agar bisa pengerjaan tambah maksimal. Kendala konten video beres.

Di sisi lain, kendala meliput secara daring di masa pandemi menggunakan webinar dan video call ternyata tak semudah dibayangkan. Selain jaringan internet, komunikasi dengan kaum disabilitas melalui video conference butuh penanganan khusus. “Apalagi jaringan internet kurang memadai membuat interaksi secara virtual tersebut jadi kurang lancar,” ungkap Paulus.

Kenormalan Baru

Reporter kamibijak.com bersama Gubernur DKI Jakarta. (Foto: kamibijak.com)

Setelah pelonggaran PSBB dan pemberlakukan kenormalan baru, KamiBijak mulai berkonsolidasi sambil mengevaluasi kerja tim selama pandemi. Paulus membuat sistem shift terhadap karyawannya.

“Sekarang, barulah saya menerapkan sistem pergantian jadwal pada tiap karyawan. Mereka masuk kantor selama dua hari dan bekerja di rumah selama tiga hari,” kata Paulus.

Dengan diberlakukannya sistem baru tersebut membuat aktivitas peliputan di KamiBijak berjalan lancara seperti sebelum pandemi. Saat menjalankan liputan secara daring, Paulus meminta satu orang khusus menjadi penghubung jurnalis disabilitas tuli dengan narasumber. Terkadang, teman tuli dan teman dengar lainnya juga menjadi relawan interpreter dalam sebuah peliputan.

“Setelah melalukan liputan daring, karyawan diminta untuk rajin melaporkan tugas atau kerjaannya. Penyampaian tugas kepada mereka pun harus secara tatap muka, agar karyawan tuli benar-benar paham,” ujar Paulus.

Filosofi Empat Kata

Kamibijak.com survive di masa pandemi. (Foto: kamibijak.com)

KamiBijak bisa terus survive di masa pandemi selain karena dukungan seluruh awak redaksi dan kaum difabel penikmat konten, menurut Paulus, lantaran seluruh tim memegang erat akar filosofi selama bekerja.

“Genggam Dunia Tanpa Suara”, empat kata tersebut semacam menjadi pegangan seluruh tim KamiBijak tetap semangat menjadi medium bagi kaum difabel untuk mendapatkan akses informasi secara berimbang di masa sesulit apa pun.

Awalnya, sebelum ada KamiBijak, Paulus mengaku memiliki kesulitan dalam menangkap seluruh informasi disajikan dalam media elektronik, sebab tidak disediakannya teks dan juga video visual bahasa isyarat. Selain itu, ia juga mengalami kesulitan dalam memahami beberapa istilah artikel di internet. Kedua hambatan tersebut membuat Paulus memiliki ide membuka media khusus untuk teman Tuli sampai sekarang.

Sebagai media jurnalistik dari dan untuk tuli, KamiBijak tetap berbenah dan bertumbuh di masa pandemi. Dengan meningkatkan kinerja serta komunikasi, KamiBijak berharap dapat menjadi medium informasi terbaik bagi kaum difabel.

“Awalnya memang sempat membuat kita drop, tapi sebisa mungkin kita bangkit dan tetap bertahan. Melihat banyak pengalaman orang lain berhasil survive hingga sukses di tengah pandemi juga memotivasi kami agar tetap kuat dan berpegang teguh pada target,” ungkap Yani. (scp)

#Desember Survive #KamiBijak.com #Teknologi
Bagikan

Berita Terkait

Fun
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold
Ponsel terbaru Samsung itu diperkirakan akan menggunakan desain lipatan tiga dengan dua engsel ke dalam yang membentuk huruf "G"
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold
Fun
Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025
Teaser Samsung Galaxy S25 FE sudah dirilis. HP tersebut akan diluncurkan pada 4 September 2025 dalam acara Galaxy Event.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025
Fun
Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi
Apple bakal merombak desain iPhone pada 2027. iPhone 17 akan menjadi seri pertama yang berevolusi dengan desain baru.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi
Fun
Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh
Samsung Galaxy S25 FE akan menggunakan chipset Exynos 2400. HP ini akan segera meluncur dalam waktu dekat.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh
Fun
Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W
Bocoran terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra kembali terungkap. HP ini akan membawa kapasitas baterai 5.000mAh dan fast charging 60W.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W
Fun
iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan
iPhone 17 akan meluncur 9 September 2025. HP tersebut bakal tampil di acara Awe Dropping. Harganya dibanderol mulai dari Rp 13 jutaan.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan
Fun
Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang
Samsung Galaxy S26 Ultra akan hadir dengan desain baru. Ciri khas dari HP flagship tersebut akan mulai menghilang. HP tersebut akan meluncur Januari 2026.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang
Fun
Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna
OPPO Find X9 Pro dikabarkan bakal hadir dalam tiga warna. HP ini rencananya akan rilis pada Oktober 2025 mendatang. Berikut spesifikasi lengkapnya.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna
Fun
Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
Apple akan kembali membawa casing bumper untuk iPhone 17 Air. Casing tersebut sudah diluncurkan untuk iPhone 4 pada 2010 silam.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
Fun
Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
Xiaomi 16 akan menjadi HP flagship pertama yang menggunakan Snapdragon 8 Elite 2. Ponsel tersebut dikabarkan rilis pada Oktober 2025 mendatang.
Soffi Amira - Senin, 25 Agustus 2025
Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
Bagikan