Kamboja Kerahkan Artileri Berat, 60 Ribu Orang Dievakuasi di Thailand


Peta Thailand-Kamboja
MerahPutih.com - Konflik antara Thailand dan Kamboja meningkat menyusul bentrokan pada 28 Mei antara personel militer Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan.
Sengketa wilayah antara Thailand dan Kamboja bermula sejak masa penjajahan Prancis ketika peta perbatasan antara kedua negara disusun pada 1907, yang ditafsirkan berbeda oleh kedua negara.
Dalam peta tersebut, anggota komisi demarkasi Prancis mengabaikan beberapa bagian perbatasan karena sulit diakses, sehingga setelah Kamboja merdeka dari Prancis pada 1953, wilayah-wilayah ini menjadi subjek sengketa wilayah.
Akibat konflik bersenjata ini, lebih dari 60.000 orang telah dievakuasi di Thailand menyusul bentrokan perbatasan yang semakin intensif dengan Kamboja.
Baca juga:
13 Orang Tewas Akibat Serangan Thailand ke Kamboja, Ribuang Orang Mengungsi
Tentara Kerajaan Thailand memimpin upaya evakuasi dan bantuan di 14 distrik di empat provinsi.
Mayor Jutaphat Prembanyat, Asisten Juru Bicara Tentara Kerajaan Thailand, mengonfirmasi, kerajaan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengevakuasi penduduk dari zona konflik di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja.
Hingga Jumat, 63.446 orang telah dievakuasi dari daerah terdampak untuk memastikan keselamatan mereka. Mereka terdiri dari 4.813 orang dari Buriram, 21.646 orang dari Surin, 26.511 orang dari Sisaket, dan 10.476 orang dari Ubon Ratchathani.
Tentara Kerajaan Thailand telah mendirikan enam dapur umum kerajaan dan mengerahkan dua dapur lapangan bergerak untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi.
Selain itu, Lingkaran Militer ke-22, berkoordinasi dengan Provinsi Ubon Ratchathani, telah mengerahkan unit-unit sukarelawan untuk berpatroli dan melindungi properti warga yang dievakuasi, dengan tujuan meredakan kekhawatiran mereka tentang barang-barang pribadi.
Serangan artileri berat oleh pasukan Kamboja ke wilayah Thailand diklaim berdampak pada sebagian provinsi Buriram, Surin, Sisaket, dan Ubon Ratchathani, dengan wilayah sipil, termasuk rumah dan rumah sakit, dilaporkan terdampak.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara

Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
