Kabar Duka, Ketua Dewan Pers Pertama Atmakusumah Astraatmadja Tutup Usia
Atmakusumah Astraatmadja. (Foto: ANTARA/Nanien Yuniar)
MerahPutih.com - Kabar duka datang dari tokoh pers nasional, Atmakusumah Astraatmadja. Ketua Dewan Pers pertama itu meninggal dunia pada Kamis (2/1). Hal itu diketahui dari pesan singkat aplikasi WhatsApp yang beredar di kalangan wartawan.
"Mau mengabarkan bahwa Pak Atmakusumah Astraatmadja telah berpulang dengan damai pada hari ini 2 Januari 2025 pukul 13:05 WIB. Mohon doakan semoga Pak Atma mendapatkan tempat terbaik," demikian dikutip dari pesan tersebut.
Sebagai informasi, Atmakusumah Astraatmadja merupakan Ketua Dewan Pers pertama, sejak Mei 2000 sampai Agustus 2003.
Ia kini pengajar Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), pusat pendidikan dan pelatihan jurnalistik praktis di Jakarta, sejak 1992 sampai sekarang, dan anggota Dewan Pakar LPDS sejak Maret 2003.
Atmakusumah merupakan mantan direktur eksekutif LPDS (1994-2002) dan ketua Tim Ombudsman harian Kompas (2000-2003).
Sebelumnya, ia bekerja sebagai press assistant, kemudian information specialist, pada U.S. Information Service (USIS) (1974-1992); dan redaktur, kemudian redaktur pelaksana, Harian Indonesia Raya (1968-1974).
Baca juga:
11 Nama Anggota Komite Publisher Rights Terpilih, 5 Orang Mewakili Dewan Pers
Selanjutnya, ia juga pernah menjadi redaktur kantor berita Antara dan Persbiro Indonesia (PIA) di Jakarta serta penyiar Radio Australia (ABC) di Melbourne, Australia, dan Deutsche Welle (Radio Jerman) di Koeln, Jerman. Juga sebagai komentator masalah dalam negeri dan luar negeri pada Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta.
Adapun Atmakusumah juga dikenal sebagai pengarang buku Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia (1981) dan penyunting 9 buku lainnya. Selain itu, tulisan-tulisannya tentang jurnalisme, media pers, dan kebebasan pers dimuat dalam 30 buku.
Ia juga tercatat pernah menjadi pemimpin rubrik komunikasi massa dan kontributor untuk Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid; pemimpin umum Dr. B. Setiawan, pemimpin redaksi dr. E. Nugroho; penerbit PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1988-1991).
Baca juga:
Berita Media Tidak Bisa Dijerat UU ITE, Dewan Pers Buka Aduan Online
Sebagai penulis dan kolumnis, tulisan-tulisan Atmakusumah dimuat di sejumlah media antara lain di: harian Kompas, Sinar Harapan, The Jakarta Post, Republika, Suara Karya; Majalah Tempo, D & R (Demokrasi & Reformasi), Prisma, Optimis, Femina, X-tra, Intisari, Editor, Forum Keadilan, Independen Watch, Trust; surat kabar mingguan edisi akhir pekan Media Indonesia Minggu, Bisnis Indonesia Minggu; dan media Internet Tempo Interaktif (Jakarta). Juga dimuat di majalah Reflexie (Den Haag, Nederland).
Dalam kurun tiga dekade terakhir ia berbicara pada seminar dan lokakarya tentang jurnalisme serta kebebasan pers dan berekspresi di sekira 40 kota besar dan kecil di Indonesia.
Belakangan ia juga memperoleh Penghargaan Ramon Magsaysay Tahun 2000 untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif, yang disampaikan oleh The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila pada 31 Agustus 2000. Atmakusumah dilahirkan di Labuan, Banten pada 20 Oktober 1938. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hasil Sepak Bola SEA Games 2025: Raih Kemenangan 2-0 atas Filipina secara Dramatis, Timnas Vietnam U-23 Melaju ke Final
Penembakan Massal Pantai Bondi Sydney Dilakukan Ayah-Anak, 1 Pelaku Tewas di TKP
Korban Meninggal Dunia Banjir Sumatra Tembus 1.016 Orang, 158 Ribu Rumah Rusak Parah
Hasil Sepak Bola SEA Games 2025: Timnas Vietnam U-23 Kalahkan Malaysia 2-0, Peluang Indonesia untuk Lolos ke Semifinal Terbuka
Hasil AFC Champions League Two: Kalahkan Bangkok United 1-0, Persib Lolos ke 16 Besar sebagai Juara Grup
Taekwondo Beregu Putra Sumbang Emas Pertama Indonesia di SEA Games Thailand
Kebakaran Maut Gedung Terra Drone Cempaka Putih, 21 Terjebak dan 14 Meninggal Dunia
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Hasil Super League 2025/2026: Persib Beri Kekalahan Kedua untuk Borneo FC, Berpeluang Geser Persija di Papan Atas
Timnas Filipina U-23 Gebuk Myanmar 2-0, Sinyal Bahaya untuk Indonesia