Jordan Susanto Cerita Tentang Hubungan Toxic dalam 'Cherry'
Jordan Susanto bicara tentang hubungan tak sehat lewat 'Cherry'. (Foto: Dok: Jordan Susanto)
SELEPAS penampilan debutnya di Java Jazz Festival 2023 kemarin, musisi yang konsisten dengan nuansa Soul/R&B, Jordan Susanto, kembali merilis lagu terbaru berjudul "Cherry". Sebuah lagu yang terinspirasi dari bebunyian Motown Records dan Stax Records serta melodisisme dan gaya penulisan lagu ala Lennon bersama McCartney.
“Gue selalu tertarik untuk nulis lagu yang judulnya nama seorang wanita. Kayak Layla (Derek & The Dominoes/Eric Clapton), Valerie (Amy Winehouse/The Zutons), atau Mandy (Barry Manilow). Kebetulan salah satu temen gue namanya enak banget kalau dinyanyiin," ungkap Jordan seperti tersua dalam keterangan resminya, Jumat (16/6).
Jordan mulai menulis lagu ini dari cerita karangan. Menurutnya, bila diasosiasikan dengan rasa, lagu ini kayak rasa Cherry. "Jadi, pas banget aja,” ungkap Jordan.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam lagu terbarunya ini, Jordan Susanto kembali berhasil menggabungkan unsur modern dan vintage. Dia menggunakan teknik produksi layering untuk sisi modern dan memakai alat-alat rekaman analog untuk sisi vintage.
Lagu "Cherry" diceritakan dari perspektif protagonis pria yang sangat terpikat dengan seorang perempuan (Cherry) saat mereka sedang staycation di sebuah kamar hotel.
Namun, momen manis bermanja yang singkat malah menjadi terlalu lama dan si protagonis pun mulai merasa tidak nyaman karena Cherry selalu meyakinkan sang protagonis untuk diam di tempat bersamanya.
“Lagu ini bisa dikatakan sebagai sebuah metafora dari hubungan yang manipulatif dan toxic,” jelas Jordan.
Baca juga:
Jordan Susanto Siap Meriahkan Panggung Java Jazz Festival 2023
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam penggarapannya, "Cherry" ditulis oleh Jordan Susanto dan diproduseri oleh Taufan Wirzon. Seluruh vokal dan gitar dinyanyikan dan dimainkan oleh Jordan Susanto, dan dibantu oleh Yoseph Sitompul di Wurlitzer Electric Piano, Deska Anugrah di Drums, Georgie Tanasaleh di perkusi dan sang produser Taufan Wirzon di Fender Bass.
Sementara untuk rhythm section-nya direkam di Masak Suara Studios oleh Jonathan Pardede, seluruh track keyboard direkam oleh Rizzkeys di studio rumahnya, dan seluruh track vokal direkam oleh Stevano di studio rumahnya. (Far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
BASS3 Suarakan Kepedulian Alam lewat 'Rimba Terakhir', Reuni setelah 15 Tahun
Nostalgia Backstreet Boys, 'I Want It That Way' Hadir dalam Versi Terbaru 2025
Makna Lagu 'Jurus Terjitu' Tangga, Kisah Lepas dari Hubungan Toxic
KIM dan Nabila Taqiyyah Hadirkan Balada Patah Hati 'Bayangan Cinta Yang Lalu', Simak Lirik Lagunya
MAKO• Kembali dengan 'Believe', Lagu yang Mengajak Percaya pada Proses
My Chemical Romance Batal Tampil di Hammersonic, Diganti Konser Solo di Jakarta
'Suburban Legends (Taylor’s Version)', Nostalgia Cinta Lama yang Tetap Membekas
'Begin Again', Kisah Bangkit dan Memulai Cinta kembali setelah Luka dari Taylor Swift
Debut Manis Widya Wirayanti, Lagu 'Saling Jaga' Angkat Makna Cinta Sehat
Bennett A.K. Kembali dengan 'Favors & Flavors', Bukti Evolusi Musikal yang Konsisten