Jokowi Kirim Dua Utusan ke Jepang dan Tiongkok


Pengunjung mengamati miniatur kereta cepat dalam Pameran Kereta Cepat Dari Tiongkok di Jakarta, Kamis (13/8).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.
MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutus Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil ke Jepang dan seorang utusan khusus presiden ke Tiongkok. Kedua utusan Presiden Jokowi itu akan menindaklanjuti rencana pembangunan kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung.
Seperti dilansir Kantor Sekretariat Kabinet, Sopyan Djalil diutus untuk menemui Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe untuk menyampaikan keputusan pemerintah terkait rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara itu, tidak disebutkan siapa utusan khusus yang ditugaskan menemui Pemerintah Tiongkok (RRT).
"Presiden mengutus utusan khusus Pak Sofyan Djalil bertemu dengan PM Shinzo Abe dan juga mengutus utusan khusus untuk bertemu dengan Pemerintah China,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung Wibowo, di kantor Kepresidenan, Jakarta, dalam waktu dekat ini.
Diketahui sebelumnya, Jepang dan Tiongkok mengajukan proposal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kereta cepat itu disebut berkecepatan 300 kilometer per jam untuk melayani rute Jakarta-Bandung. Rute kereta cepat Jakarta-Bandung memangkas waktu tempuh perjalanan dari 2-3 jam menjadi sekitar 37 menit.
Namun, pemerintah menolak proposal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dari kedua negara. Penolakan tersebut dilakukan setelah ada keputusan bahwa kereta cepat Jakarta-Bandung hanya akan dilakukan dengan tiga prinsip yaitu proyek bersifat business to business (B to B), tidak membebani APBN, dan tidak ada jaminan pemerintah. Pada akhirnya, pemerintah menyerahkan proyek pembangunan ke pihak BUMN untuk melakukan B to B, termasuk dengan Jepang dan Tiongkok.
Baca Juga:
- Di Depan Diaspora Indonesa, Jokowi Tepis Kereta Cepat Batal
- Menteri Rini Soemarno Emoh Negara Lain Ikut Proyek Kereta Cepat
- Menko Perekonomian Tunggu Rini Soemarno Terkait Kelanjutan Proyek Kereta Cepat
- Menteri BUMN Rini Soemarno Tegaskan Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perlu
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Efisien dari Sisi Teknis dan Ekonomi
Bagikan
Berita Terkait
Peringati Hari Pelanggan Nasional KCIC Catat 11 Juta Orang Telah Gunakan Kereta Cepat Whoosh

Turun Kereta Cepat Whoosh Langsung Terkoneksi ke Bandara Soetta dan Halim, Catat Jadwal dan Besaran Tarifnya

Benang Layang-Layang Ganggu Whoosh, DPR Minta KCIC Lakukan Antisipasi

Kronologis Perjalanan Whoosh Jakarta-Bandung Berantakan Akibat Layang-Layang

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Long Weekend HUT ke-80 RI, Penumpang Whoosh Diprediksi Naik hingga 23 Ribu Orang per Hari

AHY Janjikan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Dilengkapi Konsep Transit Oriented Development

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar
