Jepang Manfaatkan AI untuk Deteksi Kebakaran dan Kerusakan Akibat Gempa Bumi


Ilustrasi alat pendeteksi gempa bumi. (Foto: Freepik)
MerahPutih.com - Pemerintah Tokyo Jepang memanfaatkan sistem artificial intelligence (AI) menggunakan kamera di ketinggian, untuk mendeteksi kebakaran dan bangunan yang runtuh secara real-time guna mempercepat respons awal terhadap bencana selama gempa bumi besar.
"Kami berusaha menggunakan teknologi canggih untuk dengan cepat menilai seluruh cakupan kerusakan," kata seorang pejabat pemerintah metropolitan Tokyo sebagaimana dikutip oleh Kyodo, Selasa (13/8).
Badan cuaca Jepang minggu lalu mengeluarkan peringatan pertama tentang peningkatan risiko gempa besar di sepanjang Palung Nankai yang membentang antara Jepang tengah dan barat daya.
Baca juga:
Emisi Gas Rumah Kaca Google Meningkat 50 Persen Akibat Pengembangan AI
Sistem berbasis AI menganalisis rekaman dari kamera resolusi tinggi, dengan dua kamera dipasang di gedung pemerintah metropolitan Tokyo, satu kamera di sebuah jembatan dekat Teluk Tokyo, dan satu lagi di lokasi di bagian barat wilayah metropolitan tersebut menurut otoritas setempat dan pengembang sistem, Hitachi Ltd.
Sistem ini secara otomatis mengidentifikasi kebakaran dan runtuhan struktur bangunan, menyediakan informasi tersebut bagi pihak-pihak terkait seperti polisi, departemen pemadam kebakaran, dan Pasukan Bela Diri Jepang untuk memungkinkan upaya respons yang lebih cepat.
Baca juga:
OpenAI Kembangkan AI yang Bisa Lakukan Penalaran dan Penelitian
Menurut penilaian kerusakan yang dirilis oleh pemerintah metropolitan Tokyo pada 2022, gempa besar di Palung Nankai dapat menimbulkan tsunami setinggi dua hingga 2,6 meter di sepanjang wilayah Teluk Tokyo.
Ada juga peluang 70 persen bahwa gempa besar akan terjadi langsung di bawah Tokyo dalam 30 tahun ke depan. Gempa bumi kuat yang berpusat di bawah bagian selatan Tokyo dapat menyebabkan sekitar 6.100 kematian dan merusak sekitar 194.000 bangunan.
Baca juga:
Penerapan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Urai Kemacetan Jakarta
Sistem berbasis AI mulai dioperasikan secara penuh pada Maret. Pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025, dua kamera tambahan akan diaktifkan di Tokyo Skytree, memperluas cakupan hingga mencakup hampir seluruh 23 distrik Tokyo dan sebagian area barat.
Dalam sistem tersebut, AI meninjau rekaman kamera untuk mengidentifikasi asap atau kerusakan struktur serta menampilkan informasi tersebut di layar dengan laporan dan peta.
Sistem ini juga dapat mendeteksi area yang padat dengan rumah-rumah kayu, sehingga otoritas dapat memprioritaskan area yang berisiko tinggi mengalami kerusakan parah. (*)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Serasa di Paris atau Prague, Berikut Contoh 5 Prompt AI untuk Gaya Foto Kota Tua Eropa

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

6 Inspirasi Prompt AI untuk Ubah Foto Jadi Gaya Kerajaan Korea Selatan

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

5 Prompt AI Foto Adat Jawa: Cara, Inspirasi Pose, dan Tips Agar Hasil Realistis
