Jepang akan Produksi Mobil Terbang di 2023


Jepang akan produksi mobil terbang di tahun 2023 (Foto: skydrive)
MOBIL terbang mungkin tampak seperti mimpi fiksi ilmiah, tetapi baru-baru ini Jepang dikabarkan mendanai proyek untuk mendapatkan moda transportasi yang dikomersialkan pada tahun 2023.
Perusahaan SkyDrive Inc. yang berbasis di Tokyo sedang mengembangkan mobil listrik terbang, yang dapat lepas landas dan mendarat dengan mulus (eVTOL).
Baca Juga:
Seperyi yang dilansir dari unilad.co.uk, CEO SkyDrive Inc, Tomohiro Fukuzawa, percaya bahwa pada tahun 2050 orang akan dapat terbang ke distrik mana pun dalam 10 menit. Ini mungkin terdengar ambisius, tetapi ini mengikuti momentum yang meningkat seputar teknologi serta dukungan dari pemerintah Jepang.

Analis di Morgan Stanley melihat potensi besar dalam teknologi mobil terbang. Mereka memperkirakan bahwa sektor mobil terbang bisa bernilai USD 1,5 triliun pada tahun 2040.
Nantinya mobil terbang dapat berubah menjadi metode perjalanan jarak pendek hingga menengah yang hemat biaya dan hemat waktu. Hingga nanti pada akhirnya menjauhkan bisnis dari perusahaan mobil dan maskapai penerbangan.
Perusahaan seperti SkyDrive berada di garis depan pasar yang berkembang ini, dengan rencana untuk mendirikan layanan taksi di Osaka dan Tokyo dalam tiga tahun ke depan.
Perusahaan telah mengembangkan konsep terbang listrik yang disebut SD-XX, eVTOL terkecil di dunia dengan tinggi 1,5 meter dan lebar 4 meter kali 3,5 meter.
Kendaraan ini mampu mencapai kecepatan 62 mil per jam dan menempuh jarak sekitar 70 kilometer.
Pemerintah Jepang mendukung penemuan ini, karena melihat mobil terbang sebagai cara ideal untuk mengurangi kemacetan, dan memungkinkan orang untuk bepergian di dalam kota dengan cepat pada tahun 2023.
Ini pasti akan membantu orang-orang seperti SkyDrive, yang masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan jika mereka mau, Untuk menghadirkan mobil terbang dengan nilai komersial dalam tiga tahun ke depan.
Dua kesulitan terbesar adalah mendapatkan sertifikasi untuk penerbangan komersial dan memastikan keamanan serta keandalan yang sama dengan pesawat yang ada.
Baca Juga:
Adapun kesulitan lainnya yakni mengubah iklim sosial, dengan memberi tahu masyarakat umum tentang mobil terbang dan membuat mereka ingin mengendarai mobil terbang.
Pihak SkyDrive sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan taksi udara di kota-kota besar, baik Osaka atau Tokyo. Rute penerbangan awal yang akan diambil yakni di atas laut, karena akan terlalu berisiko untuk terbang di atas banyak orang secara tiba-tiba.
Karena ada pilot, hanya satu orang yang dapat menggunakan layanan dalam satu waktu. Pihak Skydrive berharap, 1.000 orang bisa menikmati perjalanan di tahun kedua layanan pada tahun 2024.
Harga perjalanan ini akan lebih murah daripada helikopter, tetapi itu masih dugaan harga. Dengan pemikiran tersebut, banyak orang yang berharap teknologi ini semakin meluas, sekaligus lebih murah. Sehingga semua orang bisa menikmati mobil terbang di kehidupan nyata. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

BAIC Indonesia Buka Dealer di Kelapa Gading, Hadir dengan Layanan 3S dan Fasilitas Lengkap
Ganti Oli Mobil Bisa Dapat Logam Mulia hingga Liburan Gratis, Begini Caranya!

Mobil Lubricants Terima Penghargaan Spesial di Indonesia Automotive Awards 2025

OLXmobbi Permudah Konsumen Trade-in hingga Jual Mobil Bekas

Intip Spesifikasi dan Performa Chery TIGGO Cross CSH Hybrid, Dibanderol Mulai dari Rp 299 Juta

Daftar Mobil yang Bisa Dijajal Langsung di GIIAS 2025, Jangan Lupa Simak Caranya

Mengintip Spesifikasi JAECOO J7 AWD dan J7 SHS di GIIAS 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 499 Jutaan

3 Mobil BAIC yang Tampil Gagah di GIIAS 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 380 Jutaan

Toyota Corolla Altis HEV GR Sport Meluncur di GIIAS 2025, ini Spesifikasi dan Harganya
