Hadir lagi, 'Jendela Anggur' ala Italia


Jendela kecil menjadi cara bertranskasi secara aman. (Foto: mymodernmet)
SETELAH wabah pes melanda Kota Firenze pada 1634, pakar Francesco Rondinelli menulis tentang salah satu mekanisme penanganan kota di Italia itu. Sebuah jendela anggur berukuran kecil dibuat untuk memungkinkan pedagang mengoper anggur. Wujud jendela anggur ialah sebuah lubang kecil di dinding. Tujuan pembuatan jendela ini ialah menghindari kontak langsung dengan pelanggan.
Kini, jendela kecil itu bermunculan lagi. Pada 2015, dilansir laman T+L, tiga warga Firenze meluncurkan Associazione Buchette del Vino atau Wine Windows Association. Asosiasi itu bertujuan membuat katalog fenomena bersejarah bagi generasi mendatang. Ketika pandemi virus corona melanda kota, jendela-jendela itu dan fungsinya menjadi amat relevan.
Baca juga:
Khawatir Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Menyatakan Keadaan Darurat

Wine Windows Association mengatakan tidak ada angka resmi berapa jumlah lubang yang ada di kota. Namun, mereka melakukan sensus sendiri. Tugas itu menjadi rumit karena banyak yang telah ditutup atau dihapus. Sekitar 150 jendela ada di dalam dinding kota tua Florence. Sementara itum 100 lebih lainnya terdata ada di luar tembok dan di seluruh Tuscany. "Jendela anggur berangsur-angsur menjadi tidak berfungsi. Banyak jendela kayu yang hilang secara permanen akibat banjir pada 1966," kata Matteo Faglia, salah seorang pendiri asosiasi kepada Insider. Faglia mengatakan asosiasinya ingin memasang plakat di dekat semua jendela wine. Orang akan cenderung lebih menghormatinya saat mereka memahami sejarah jendela itu.
Saat pandemi COVID-19 melanda, beberapa jendela difungsikan kembali. "Hanya satu jendela anggur yang aktif sebelum COVID-19. Saat ini ada empat jendela," kata Faglia kepada Food & Wine.
Kabarnya, beberapa yang telah dibuka kembali sejak merebaknya virus corona tidak hanya menyajikan wine, tapi juga makanan dan minuman lainnya.
Baca juga:

"Walaupun bukan menyajikan anggur, pemilik jendela anggur di Via dell'Isola delle Stinche pada kedai es krim Vivoli di Florence telah mengaktifkan kembali jendela mereka untuk menjual kopi dan es krim," ujar Diletta Corsini, salah seorang pendiri asosiasi lainnya dalam sebuah artikel pada Mei.
Corsini menambahkan, dua jendela wine lain di dekatnya, yaitu Osteria delle Brache di Piazza Peruzzi dan jendela Babae di Piazza Santo Spirito, telah membawa kenangan masa lalu. Jendela itu digunakan untuk tujuan aslinya, yaitu menjual anggur sambil menerapkan jarak sosial.
Dalam hal Osteria delle Brache, kamu juga dapat menikmati koktail seperti aperol spritz, minuman yang kaya akan sejarah Italia. Meskipun situs Buchette del Vino tampaknya tidak diperbarui secara rutin, grup tersebut hampir setiap harinya melacak jendela anggur melalui Facebook.
Faktanya, pada 30 Juli, asosiasi mengabarkan lubang lain kembali dibuka kembali. Siapa sangka, pandemi malah menghidupkan kembali dan melestarikan tradisi Tuscan yang luar biasa. (lgi)
Baca juga: