Jangan Lakukan 5 Gestur Ini di Negara Tertentu
Komunikasi non-verbal sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari (Foto: integriaims)
KOMUNIKASI dalam kehidupan sehari-hari dibagi menjadi dua yakni, komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Penelitian menujukkan bahwa 90 persen komunikasi kita dengan orang lain adalah non-verbal. Ini membuktikan pepatah lama 'ini bukan apa yang kamu katakan, tetapi bagaimana kamu mengatakannya.'
Penelitian juga mengatakan bahwa beberapa menit pertama ketika bertemu dengan orang atau sekelempok orang baru sangat penting. Orang-orang akan cenderung menempatkan penilaian dan menentukan apa yang mereka rasakan tentang seseorang dalam dua sampai lima menit pertama.
Baca juga:
Dilansir dari laman The Travel, berikut beberapa isyarat dan larangan bahasa isyarat tangan yang dikenal secara universal dan tidak boleh dilakukan di beberapa negara.
1. Mengacungkan jempol
Di beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, Selandia Baru, Kanada, Afrika Selatan, tanda jempol memiliki dua makna yang berbeda. Pertama, tanda ini berarti 'oke' atau sebuah simbol ketika telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Kedua, simbol ini digunakan para pelancong yang ingin meminta tumpangan mobil. Namun, berbeda halnya ketika di Yunani. Mengacungkan jempol memiliki makna kasar dan vulgar.
2. Berjabat tangan
Seperti yang kita ketahui, berjabat tangan adalah komunikasi non verbal yang menujukkan keramahan dan rasa hormat. Bahkan dapat digunakan sebagai tanda dari sebuah perjanjian.
Namun, berbeda halnya ketika kamu sedang berada di Korea Selatan. Budaya berjabat tangan menujukkan bahwa hanya orang yang paling senior atau paling berprestasi saja yang boleh memulai berjabat tangan.
Untuk berjabat tangan, biasanya yang tua dahulu yang mengulurkan tangannya, kemudian yang lebih muda menjabatnya dengan tidak terlalu erat.
3. Gestur dua jari
Sebagian dari kita beranggapan bahwa gestur dua jari atau peace adalah isyarat untuk damai atau bersahabat. Namun, ketika kamu berada di Inggris, Australia, Irlandia, Italia, dan Selandia Baru, peace dianggap isyarat yang dilarang karena melambangkan orang lain untuk memperlihatkan organ kewanitaan. Jadi, konteksnya gestur dua jari adalah hal yang negatif.
Baca juga:
4. Memanggil dengan suitan
Biasanya, ketika kita memanggil seseorang namun tidak didengar, kita melakukan cara lain yaitu memanggil dengan bersiul atau suitan.
Berbeda ketika kamu berada di Filipina, karena jika kamu melakukan hal itu berarti memanggil seekor anjing. Kasus ini sering dilaporkan polisi karena sudah masuk dalam pasal penghinaan. Sedangkan di Jepang dan Singapura, ini berarti menandakan sebuah kematian.
5. Menggunakan tangan kiri
Ada beberapa orang yang memang lahir dengan kebiasaan menggunakan tangan kiri atau kidal. Mulai dari makan, menulis, dan aktivitas lainnnya. Namun, beda kebiasannya saat di Timur Tengah, Afrika, Sri Lanka, dan India.
Jika kamu sedang makan, janga sekali-kali menggunakan tangan kiri untuk mengambil makanan. Mereka menanggap bahwa tangan kiri adalah tangan kotor. di mana kita sering menggunakannya untuk bebersih di kamar mandi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Airbnb Kenalkan Layanan Terbaru untuk Pengalaman Menginap yang Lebih Seru
Ketahui 5 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Kebohongan
Perhatikan Hal ini Bila Berencana Liburan ke Selandia Baru
Pentingnya Akomodasi dalam Rencana Perjalanan
Recharge Energi saat Liburan Akhir Tahun
Kiat Jaga Keselamatan di Tempat Wisata Ramai
Waspadai Modus Penipuan Turis saat Berlibur di Thailand