Jangan Konsumsi Pisang sebagai Sarapan, Ini Alasannya


Knsumsi pisang untuk sarapan secara rutin bisa sebabkan asam lambung. (Foto: Pixabay/stevepb)
PISANG salah satu buah yang kaya akan karbohidrat. Tak heran buah ini sering dikonsumsi sebagai pengganti nasi ketika sarapan. Terlebih bagi mereka yang sedang menjalankan program diet. Pisang juga diyakini bermanfaat bagi perawatan kulit dan kecantikan.
Di balik manfaatnya yang sehat, ternyata pisang memiliki efek negatif jika kamu mengonsumsinya sebagai sarapan. Dilansir dari laman Boldsky, pisang adalah makanan yang memiliki kalium dan magnesium tinggi. Kandungan ini akan membahayakan keseimbangan hormon ketika perut masih dalam keadaan kosong. Hal ini menyebabkan akan terjadinya gangguan-gangguan yang mengkhawatirkan. Bahkan, mengonsumsi pisang untuk sarapan secara rutin akan menyebabkan asam lambung.
Baca Juga:

Pembuat diet AlkaMind asal Amerika Serikat (AS), Dr Daryl Gioffre mengatakan kandungan gula tinggi dalam pisang akan menganggu sistem metabolisme tubuh.
“25 persen kandungan pada pisang adalah gula. Glukosa ini mungkin akan memberikan energi dengan cepat. Namun, tak lama kemudian kita akan merasa lapar lagi,” katanya dilansir dari Byrdie.com.
Selain itu, ketika gula dikonsumsi dalam bentuk apa pun, akan menyebabkan proses fermentasi yang mengubah asam menjadi alkohol. Hal ini akan menyumbat sistem pencernaan. Dr Gioffre menjelaskan manfaat gizi pisang akan hilang jika tidak diseimbangkan dengan lemak sehat.
Baca Juga:
Ia menyarankan untuk tidak mengonsumsi pisang untuk sarapan atau setelah makan berat karena akan menyebabkan kenaikan berat badan.

Namun, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi pisang sebagai sarapan. Sebaiknya, kamu padukan pisang dengan makanan lain yang bisa menetralkan asam dan memperlambat naiknya gula darah. Kamu bisa mengkombinasikannya dengan kacang almond mentah, mentega kelapa, dan kayu manis. Atau cara yang paling mudah adalah hindari pisang sebagai makanan pokok saat sarapan. (And)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Infeksi Jamur Merebak, Pisang Cavendish Terancam Punah
