Jalankan Program Makan Siang Gratis dan Proyek IKN Bersamaan, Prabowo Dihadapkan Pilihan Sulit


Progres Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Senin (12/2/2024) (ANTARA/Bayu Saputra)
MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAHAN Presiden terpilih Prabowo Subianto di masa depan dihadapkan pada pilihan sulit, yakni antara makan siang gratis dan kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat menilai Prabowo harus memilih antara kebutuhan dasar seperti makan siang bergizi bagi anak sekolah dan melanjutkan proyek besar seperti IKN yang penuh risiko dan ketidakpastian. “Karena menjalankan keduanya sekaligus kelihatannya tidak mungkin, sehingga pemerintah baru Prabowo harus memilih,” kata Achmad di Jakarta, Senin (22/7).
Achmad mengatakan, bila menjalankan program makan siang dan pembangunan IKN sekaligus, APBN berpotensi defisit lebih besar mencapai 3,45-4,50 persen PDB.
Dengan kondisi defisit tersebut, alokasi sebesar itu tanpa realokasi dari pos lain akan meningkatkan risiko fiskal. “Akibatnya akan memperburuk ketahanan ekonomi nasional dan mengurangi ruang fiskal untuk kebutuhan mendesak lainnya,” ungkap Achmad.
Di sisi lain, proyek IKN makin hari makin menghadapi tantangan besar, termasuk ketidakpastian investasi dari Emaar Properties. Meskipun telah ada kerja sama bilateral yang diteken Presiden Joko Widodo di Uni Emirat Arab (UEA), hingga saat ini belum ada memorandum of understanding (MoU) yang spesifik dengan Emaar Properties.
Hal itu mengisyaratkan bahwa kerja sama tersebut belum pasti dan masih sebatas keinginan investasi, sedangkan due diligence risk belum diukur dengan baik. Ketidakjelasan itu menunjukkan bahwa minat investor masih ragu, menimbulkan ketidakpastian mengenai keberlanjutan proyek IKN.
“Pilihan yang dihadapi pemerintahan baru tidaklah mudah,” ungkap Achmad yang juga pakar kebijakan publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta ini.
Dengan menimbang kepentingan yang lebih besar seperti kesejahteraan anak sekolah serta kebutuhan jangka panjang yang tidak mendesak seperti pembangunan IKN, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah yang strategis dan bijaksana. “Memastikan kebutuhan dasar seperti makan siang bergizi bagi anak sekolah merupakan investasi dalam sumber daya manusia yang esensial,” tegas Achmad.
Sementara itu, proyek IKN, meskipun ambisius dan berpotensi besar untuk pembangunan jangka panjang, membutuhkan kejelasan dan kepastian investasi untuk memastikan keberlanjutannya. Reputasi janji makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dalam pemerintahan 2025 akan menghadapi tantangan besar karena keterbatasan anggaran yang signifikan.
Jika janji makan siang gratis yang sangat dinantikan tidak bisa terpenuhi, skeptisisme publik terhadap janji-janji lain akan meningkat.
“Pilihan itu akan mengancam kepercayaan dan dukungan publik serta investor terhadap pemerintahan baru,” tutup Achmad. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
‘Ketahuan’ Main Domino Bareng Sosok yang Pernah Tersangkut Kasus Pembalakan Liar, 2 Menteri Prabowo Berikan Klarifikasi

Setelah Menhut Raja Juli Antoni, Menteri PPMI Abdul Kadir Karding Berikan Klarifikasi soal Main Domino Bareng Mantan Tersangka Pembalakan Liar

Hadiri Parade Militer di Lapangan Tiananmen China, Presiden Prabowo Duduk di Samping Presiden Putin

Prabowo Berangkat ke China Lihat Parade Militer, Setelah Selesai Langsung Balik ke Indonesia

RUU Perampasan Aset dan RUU Ketenagakerjaan, Pajak dan Sikap Flexing Pejabat Jadi Bahan Diskusi Presiden Dengan Tokoh

Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

Menhan: Presiden Instruksikan TNI-Polri Bertindak Tegas Jaga Stabilitas Nasional

Prabowo Minta DPR Undang Masyarakat termasuk Mahasiswa Dialog Langsung
