Jakbar dan Bekasi, Daerah Rawan Begal

MerahPutih Kriminal -  Dalam tiga bulan terakhir aksi kejahatan begal motor yang disertai dengan aksi sadis sudah menebar teror kepada warga DKI Jakarta. Para pelaku begal yang tertangkap massa langsung dihakimi, bahkan dibakar hidup-hidup. (Baca: 3 Bulan Terakhir Polisi Tembak 43 Pelaku Begal)

Indonesia Police Watch (IPW) sendiri menilai maraknya aksi begal yang terjadi dikawasan ibukota memiliki korelasi erat dengan semakin sulitnya kebutuhan hidup yang melanda DKI Jakarta. Persoalan semakin pelik ketika kebutuhan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok semakin menjulang tinggi. (Baca: Suka Duka Pemburu Begal)

Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan persnya kepada redaksi, Rabu (1/4) menjelaskan dalam tiga bulan terakhir, jumlah pelaku begal motor yang ditembak timah panah polisi berjumlah 43 orang. Sebanyak 14 orang begal tewas dan sisanya sebanyak 29 luka.  (Baca: IPW: Selama 3 Bulan, 20 Orang Jadi Begal Panggang)

"Jakarta Barat menjadi kawasan yang paling banyak dengan penembakan pada begal, yaitu 18  orang," kata Neta. 

Kemudian untuk urutan kedua adalah Bekasi, Jawa Barat. Di kawasan ini 8 orang begal motor yang ditembak, 6 diantaranya tewas ditempat. 

"Sepertinya para begal belum juga jera. Kesulitan ekonomi, apalagi setelah harga-harga kebutuhan tidak terkendali, menjadi salah satu faktor kejahatan jalanan kian marak. Agaknya pemerintahan Presiden Jokowi perlu mencermati fenomena ini," tandas Neta. 

Seperti diberitaka merahputih sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Bekasi, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, sejak Januari 2015 sampai saat ini pihaknya telah mengamankan 15 pelaku kejahatan pembegalan yang biasa beraksi di wilayah Bekasi.

"Dari 15 pelaku, enam di antaranya terpaksa kita tembak mati karena melawan dan membahayakan anggota polisi serta masyarakat," ungkap Wirdhanto, Kamis (5/3). (bhd)