Jadi Presiden, Trump Lebih Bijak


Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. (Foto: BareNakedIslam.com/CNN.com)
Pernyataan kampanye Trump yang mengusulkan untuk sementara imigrasi kaum Muslim ke Amerika Serikat dilarang, telah hilang dari situs tim tersebut.
"Donald J. Trump menyerukan pelarangan total masuknya kaum Muslim ke Amerika Serikat hingga para wakil rakyat bisa memecahkan masalahnya," kata Trump pada situsnya 7 Desember 2015.
"Menurut lembaga riset Pew, antara lain penyebabnya, adanya kebencian besar terhadap bangsa Amerika oleh sebagian besar warga Muslim."
Seperti dilaporkan ABC News, seruan itu memicu kemarahan dari lawan politiknya yang menuding Trump rasis serta benci terhadap orang asing.
"Tanpa melihat berbagai data survey, sangat jelas bagi siapa pun bahwa kebencian umat Muslim itu diluar pemahaman. Darimana asal kebencian itu dan mengapa, kita masih harus menentukan," kata Trump dalam pernyataannya.
"Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman bahaya yang ada, negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan dari orang-orang yang hanya percaya Jihad, dan tidak memiliki rasa belas kasih atau menghargai nyawa manusia."
Dalam rangkaian kampanyenya, Presiden terpilih ke 45 itu satu waktu mengubah seruannya, mengatakan bahwa larangan tersebut harus diberlakukan berhubungan dengan arus imigran dari negara-negara yang terkait teroris dan bukan spesifik negara Muslim.
Sementara ia terus melakukan advokasi untuk menghentikan masalah pengungsi Suriah sampai akhir kampanye, retorika tentang pelarangan Muslim tersebut ternyata akhirnya menghilang.
Laman yang mengarah ke situs kampanyenya itu, muncul di website-nya terakhir 5 November, hanya beberapa hari sebelum Hari Pemungutan Suara.
Dan hilang lagi 10 November.
Sebagai calon kandidat Presiden Amerikam Donald J Trump boleh saja mempunyai program-program yang diunggulkannya, termasuk yang mengatur warga keturunan atau yang beda kepercayaan.
Namun akhirnya setelah terpilih, Trump bisa lebih bijak, melihat kenyataan yang tak dapat dihindari, bahwa Amerika Serikat tak bisa hidup sendiri dan semuanya saling berkaitan dan mempengaruhi. (dsyamil)
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
