Jadi Ketua Tim Prabowo di MK, Yusril Tertawa Kubu Anies Kerahkan 1.000 Advokat


Yusril Ihza Mahendra bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Rabu (6/4/2023). (Foto: Tim Media Prabowo Subianto)
MerahPutih.com - Advokat senior yang juga pakar tata negara Yusril Ihza Mahendra memastikan akan menjadi ketua tim hukum untuk mewakili Prabowo-Gibran dalam menghadapi gugatan sengketa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Insyaallah, saya yang mimpin. Kami sudah selesai menyusun tim pembela Pak Prabowo dan Pak Gibran," kata Yusril, saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Baca juga:
Yusril mengaku telah menyiapkan tim hukum yang terdiri atas 35 advokat untuk bertarung membela Prabowo-Gibran di MK. Ke-35 orang itu terdiri atas perwakilan berbagai kader partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
"Ada beberapa, kalau enggak salah, ada tiga dari Gerindra, ada tiga dari Golkar, juga ada dari Demokrat juga tiga, selebihnya advokat profesional," kata Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Tim Kampanye Nasional (TKN) itu, dilansir dari Antara.
Dalam kesempatan itu, Yusril juga merespons dengan tawa upaya Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang akan mengerahkan 1.000 advokat untuk menggugat hasil Pemilu 2024 di MK. "Kalau 1.000 kan enggak muat di sidang MK kan he..he, terlalu banyak," jawab dia sambil tertawa.
Baca juga:
Yusril menjelaskan persidangan nantinya hanya boleh diwakilkan oleh beberapa kuasa hukum yang merepresentasikan penggugat dan tergugat. Pihaknya sendiri memastikan tidak akan menempatkan banyak perwakilan kuasa hukum di dalam ruang sidang MK.
"Kemungkinan pasti akan dibatasi oleh MK, berapa orang yang boleh masuk ke ruang sidang ya nanti kami akan Insya-Allah bergantian. Paling yang tetap hadir itu ya ketua sekretaris dan para wakil ketua," tutur Yusril.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional di KPU, pasangan Prabowo-Gibran berhasil menang di 36 dari total 38 provinsi Indonesia, kecuali Aceh dan Sumatera Barat. Pasangan Anies-Muhaimin unggul di kedua provinsi tersebut. (*)
Baca juga: