Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!

Pradia EggiPradia Eggi - Kamis, 25 Januari 2024
Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!

Foto: Unsplash/Campaign Creators.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dunia e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan dengan munculnya berbagai model bisnis, seperti B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer).

Dalam era digital ini, para pelaku bisnis dan konsumen dapat menjalin interaksi melalui platform online, sebagai bentuk untuk mengubah cara perdagangan tradisional menjadi lebih terbarukan.

Model B2B, yang merupakan perdagangan antarbisnis, menjadi fondasi bagi transaksi besar antara perusahaan, sementara B2C mengarah pada hubungan antara perusahaan dan konsumen individual. Di sisi lain, C2C menggambarkan kerjasama antarindividu tanpa melibatkan perusahaan, menciptakan ekosistem pasar yang unik.

Singkatan seperti B2B, B2C, dan C2C menjadi kunci utama untuk dinamika bisnis online. Apa sebenarnya arti di balik istilah-istilah ini, berikut penjelasannya yang dirangkum dari Business News Daily:

Baca Juga: Ternyata Ini 3 Cara Jitu Mengelola Bisnis Online yang Bisa Dicoba Gen Z

B2B: Business to Business

B2B merujuk pada transaksi bisnis yang terjadi antara dua perusahaan. Ini melibatkan penjualan produk atau layanan dari satu perusahaan kepada perusahaan lain. Contohnya adalah penjualan grosir atau aliansi strategis antara produsen dan distributor.

B2C: Business to Consumer

B2C berkaitan dengan transaksi langsung antara bisnis dan konsumen akhir. Ini adalah model yang paling dikenal dalam e-commerce, di mana perusahaan menjual produk atau layanannya langsung kepada pelanggan melalui platform online. Contoh terkenal termasuk toko online, aplikasi perbelanjaan, dan situs web ritel.

C2C: Consumer to Consumer

C2C adalah bentuk transaksi di mana konsumen menjual produk atau layanan kepada konsumen lainnya. Platform C2C memfasilitasi interaksi langsung antara individu, seperti lelang online atau situs berbagi barang bekas. Contoh populer termasuk eBay dan Craigslist.

Baca Juga: Membangun Bisnis Digital Antigagal Bagi Milenial

B2B sering melibatkan transaksi besar, negosiasi kontrak, dan hubungan bisnis jangka panjang. B2C menekankan pengalaman pelanggan, pemasaran langsung, dan transaksi individual. Sedangkan C2C menempatkan fokus pada keterlibatan konsumen dengan konsumen lainnya, memfasilitasi pertukaran barang atau layanan secara langsung.

Memahami perbedaan dan dinamika antara B2B, B2C, dan C2C dapat membantu pelaku bisnis dan konsumen memanfaatkan potensi penuh dari setiap model transaksi dalam e-commerce.

#Bisnis Online
Bagikan
Ditulis Oleh

Pradia Eggi

Berita Terkait

Lifestyle
Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!
Dunia e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan dengan munculnya berbagai model bisnis, seperti B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer).
Pradia Eggi - Kamis, 25 Januari 2024
Istilah B2B, B2C dan C2C yang Perlu Diketahui Gen Z dalam E-Commerce, Jangan Keliru!
Fun
Ternyata Ini 3 Cara Jitu Mengelola Bisnis Online yang Bisa Dicoba Gen Z
Gen Z) memiliki potensi besar untuk sukses melalui bisnis online.
Pradia Eggi - Minggu, 21 Januari 2024
Ternyata Ini 3 Cara Jitu Mengelola Bisnis Online yang Bisa Dicoba Gen Z
Fun
Metode 'Live Shopping' Masih Jadi Primadona UMKM di 2024
Live shopping telah lama diadopsi oleh UMKM.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Januari 2024
Metode 'Live Shopping' Masih Jadi Primadona UMKM di 2024
Bagikan