Investor Khawatirkan Kualitas Gim Mendatang Square Enix
Banyak proyek tidak dieksekusi dengan maksimal oleh Square Enix sehingga investor khawatir berikan dana untuk Square Enix. (Foto Square Enix)
KEMAMPUAN Square Enix dalam menggarap gim diragukan para investor. Hal itu berpangkal pada profit Final Fantasy yang tak sesuai ekspektasi padahal sudah rilis eksklusif di PlayStation 5. Selain itu, penutupan beberapa gim dan penjualan gim lain menerbitkan kekhawatiran di kalangan investor terkait dengan kualitas produk yang diberikan perusahaan kepada konsumen.
Kabarnya, pemicu kekhawatiran tersebut termasuk nilai saham Square Enix yang disebut turun hingga Rp 30,8 triliun terhitung 2023 ini. Seperti dikabarkan Siliconera, para investor yang menyisihkan uang mereka untuk tetap membangun Square Enix mempertanyakan kualitas yang diberikan perusahaan ini kepada gamer loyal mereka.
BACA JUGA:
Performa Final Fantasy VII Ever Crisis, gim free-to-play Square Enix yang rilis di Android dan iOS, ternyata jauh di luar ekspektasi para investor. Hanya lima juta unduhan yang didapat gim ini secara global. Beberapa gim, seperti Final Fantasy VII: The First Soldier, pun malah menjadi sebuah 'aib' Square Enix untuk dunia kompetitif e-sports battle royale.
Tak hanya itu kegagalan Square Enix. Ada pula Bravely Default: Brilliant Lights yang tidak marak dan gim JRPG mobile Echoes of Mana yang tutup di 2023. Beberapa gim yang sudah mereka rencanakan rilis mobile tersebut bukannya untung malah membuat Square Enix merugi.
Kecurigaan investor Square Enix berawal dari beberapa gim AAA yang digarap secara global oleh anak perusahaan mereka, seperti Marvel's Avengers, Forspoken, dan DioField Chronicles. Aksi itu memberikan contoh besar bahwa Square Enix memanfaatkan loyalitas penggemar untuk profit, tapi mengesampingkan kualitas bila dibandingkan dengan gim AAA lainnya.
BACA JUGA:
Hal yang masih membuat Square Enix tetap berdiri tegak ialah keberhasilan gim Final Fantasy VII Remake Intergrade, perilisan Final Fantasy VII Rebirth untuk PlayStation 5, serta Final Fantasy XIV. Semua gim itu menjadi penyokong besar dana bagi Square Enix. Di luar itu, investor menganggapnya sebagai proyek yang tidak sepenuhnya dieksekusi dengan baik oleh Square Enix.
CEO Square Enix Takashi Kiryu tetap memberikan imbauan kepada investor bahwa ia bersama Square Enix tetap berada di jalan yang benar. Dengan fokus kepada gim AAA bujet besar dengan minim alih daya, serta melakukan praktik agar Square Enix tidak terlalu merugi demi mendapatkan keuntungan tanpa pengorbanan besar.(dnz)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall