Proses Adaptasi Webtoon Menjadi Drama dan Film


Beberapa kreator juga terliba dalam proses produksi. (Foto: Kpopmap)
KAMU mungkin terlalu asyik menonton drama atau film Korea sampai tidak mengetahui bahwa tayangan tersebut diadaptasi dari Webtoon. Misalnya Nevertheless yang ramai diperbincangkan atau kisah monster yang menegangkan di Sweet Home. Lalu, bagaimana sih proses adaptasi dari webtoon menjadi tayangan?
Mengutip ANTARA, Head of Global Webtoon SEA Hana Cha berbagi cerita mengenai proses adaptasi webtoon menjadi drama. Karya yang nantinya diadaptasi harus memiliki alur cerita menarik dan mencapai kepopuleran di platform.
“Sebuah webtoon diadaptasi ke serial TV atau film saat Webtoon tersebut sudah selesai, jadi para kreator tidak mempertimbangkan faktor ini pada awalnya. Genre romansa memang biasanya paling populer, tapi akhir-akhir inin genre aksi dan horor juga semakin populer,” kata Hana.
Sebelum melakukan proses produksi, biasanya produser, statsiun TV, atau platform OTT akan meminta izin kepada pihak Webtoon terlebih dahulu.
“Dalam hal ini, secara internal kami akan melakukan pemeriksaan referensi untuk memilih mitra terbaik dan membuat rencana investasi untuk produksi setelah kontrak dinilai dan diproses secara komperehensif,” tambahnya.
Baca juga:

Serial Sweet Home sendiri menjadi salah satu adaptasi Webtoon yang paling sukses yang dicintai banyak orang, tidak hanya di Korea tapi juga secara global. Selain jalan ceritanya yang menegangkan, Sweet Home juga menampilkan visual monster yang epik.
“Akhir-akhir ini, seirign dengan meningkatkany popularitas Webtoon, produser global dan perusahaan investasi juga menghubungi kami secara langsung,” lanjut Hana.
Di balik kesuksesan sebuah karya Webtoon, tentu ada penulis yang penuh kreativitas dan kerja keras. Hana mengatakan, banyak dari mereka yang tidak terlibat dalam pembuatan sebuah drama, terutama dalam pemilihan karakter.
“Mereka kebanyakan memberikan izin dan mendapatkan keuntungan dari IP dan menyerahkan prosesnya kepada rumah produksi. Tapi ada juga yang ikut berpartisipasi, seperti misalnya drama My ID is Gangnam Beauty, karena ia yang paling mengetahui karakteristik dari masing-masing karakter,” jelasnya.
Baca juga:

Di Korea sendiri, pekerjaan sebagai webtoonist sangat populer, bahkan ada departemen khusus webtoon sebagai jurusan di universitas. Banyak kreator webtoon yang berdedikasi pada penggemarnya dan selalu menepati tenggat waktu dan berusaha memuaskan mereka.
“Hal ini tentu saja akan memengaruhi peningkatan pendapatan mereka, dan mereka juga berusaha untuk menghasilkan karya-karya yang terbaik,” tukas Hana.
Perkembangan LINE Webtoon di Indonesia, lanjut Hana, selera pembaca semakin beragam.
“Dulu, pembaca Indonesia kebanyakan menyukai genre romansa, namun belakangan ini genre aksi dan fantasi juga mulai populer. Webtoon thriller juga menjadi semakin populer beberapa waktu terakhir, menciptakan basis penggemar yang kuat,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Inilah Daftar Pemeran Utama Drama Adaptasi Webtoon 'True Beauty'
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Kembali ke Era 80-an, Kim Da-mi Perankan Kondektur Bus di 'A Hundred Memories'

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober

Lightsaber ikonis Darth Vader Terjual Rp 59 Miliar dalam Lelang

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini

Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'
