Inisiator Jakarta Barometer Desak Jalur Sepeda di Jakarta Dibongkar
Jalur sepeda. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pembangunan jalur sepeda dinilai mesti ditinjau sejak pertama kali dilakukan pada masa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kebijakan Anies terkait jalur sepeda disebut kurang tepat.
Inisiator Jakarta Barometer, Jim Lomen Sihombing mengatakan, jalur khusus sepeda yang saat ini membentang dijalan - jalan Protokol DKI Jakarta telah beralih fungsi. Misalnya, pada jam tertentu Jalur sepeda tersebut digunakan pengendara motor untuk melawan arah.
Baca Juga:
Anggota DPRD Tanggapi Positif Gugatan Bike to Work Indonesia Terkait Malpraktik Jalur Sepeda
"Ini sering terjadi karena jalur khusus tersebut hampir tidak digunakan, bahkan sering terlihat jalur sepeda tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan. Pengguna sepeda di DKI Jakarta setelah diberi perhatian khusus saat ini, rupanya tidak menambah jumlah pengguna sepeda semakin signifikan," ujar Jim dalam keterangannya, Jumat (23/2).
Jim menuturkan, kebijakan Anies untuk membangun Jalur sepeda tersebut alasan utamanya adalah untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota Jakarta, yang angkanya sangat memprihatinkan. Meskipun solusi menekan polusi udara sebaiknya ditekankan pada optimalisasi penggunaan transportasi publik seperti yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi DKI.
"Pemprov DKI Jakarta saat itu terus menggalakan masyarakat untuk menggunakan Transportasi publik seperti Transjakarta dan JakLingko serta meninggalkan transportasi pribadi," ungkapnya.
Ia mengatakan, kebijakan membangun jalur khusus pengguna sepeda untuk mendorong masyarakat menjadikan sepeda menjadi moda transportasi pilihan lain dalam beraktivitas sehari hari. Sejurus dalam keputusan tersebut, kebijakan itu dalam perjalanan nya tidak banyak bermanfaat, tidak tepat sasaran dan pengguna jalur sepeda juga tidak bertambah.
"Kebijakan yang dibuat Anies tersebut meskipun diklaim untuk mengurangi kemacetan, mengurangi pemborosan BBM bersubsidi dan dapat menekan polusi, namun juga jalur jalur sepeda yang dibangun tidak ada pengguna nya, hanya sebagian kecil Jalur jalur sepeda tersebut ada pengguna nya," jelasnya.
Jim mengapresiasi langkah Pemprov DKI saat ini yang tengah melakukan evaluasi terhadap keberadaan jalur sepeda tersebut. Disarankan agar Jalur sepeda yang tidak banyak digunakan masyarakat, dibatalkan atau dibongkar.
Jim juga menyatakan setuju dengan langkah Pemprov DKI yang tidak melanjutkan pembangunan jalur sepeda sejak tahun 2023 lalu.
"Pihaknya tidak melihat ada urgensi jika proyek jalur sepeda dilanjutkan, lantaran tidak efektif untuk mengurai kemacetan dan menekan polusi udara saat ini," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Dishub DKI: Satpol PP Berwenang Tertibkan Bendera Parpol di Stick Cone Jalur Sepeda
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemprov DKI Tanggung Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Toko Drone
Percepat Identifikasi Korban, Keluarga Bisa Datang ke Posko RS Polri dan TKP Terra Drone
22 Jenazah Korban kebakaran Terra Drone Berhasil Dievakuasi, Mayoritas Perempuan
20 Kantong Jenazah Tiba di RS Polri, Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Jatuh Pingsan
Korban Tewas Kebakaran Terra Drone Tambah Jadi 17 Orang, Masih Ada Karyawan Terjebak
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
Sopir Truk Sampah Meninggal Jantungan Antre di Bantar Gebang, Fasilitas Istirahat TPST Disorot
Menilik Budidaya Sayur Hidroponik di Ladang Farm Cilandak Jakarta