Inilah Simbol-simbol Hindu di Masjid Agung Cipta Rasa

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Selasa, 07 Februari 2017
Inilah Simbol-simbol Hindu di Masjid Agung Cipta Rasa

Salah satu simbol Hindu di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon. (MP/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Masjid Agung Cipta Rasa, Kasepuhan, Kota Cirebon, merupakan masjid bersejarah di Tanah Jawa. Berdirinya masjid ini sebagai tanda awal tonggaknya penyebaran Islam oleh Wali Songo.

Dibangun pada tahun 1480, masjid tertua di Cirebon ini juga menandakan peralihan masa dominasi agama Hindu ke Islam di Tanah Jawa. Karena di masa fase peralihan itulah, masjid Agung Cipta Rasa memiliki banyak simbol Hindu.

Simbol yang pertama ialah simbol Surya Majapahit. Letaknya persis di atas ruang imam. Surya Majapahit merupakan simbol sembilan dewa, dengan dewa utamanya adalah Dewa Siwa yang berada di tengah.

"Di atas tempat imam, lambangnya surya majapahit, bunga matahari. Itu kan bendera Hindu di masa Majapahit. Di sini, itu menandakan bahwa Majapahit ikut membangun masjid ini. Lebih tepatnya sih eks prajurit Majapahit," kata Ahmad Mubarok, salah seorang pengurus Masjid Agung Cipta Cipta, saat diwawancarai merahputih.com.

Selain itu, secara keseluruhan, atap bangunan juga berupa limasan. Seperti diketahui, limasan pada masa Hindu di Nusantara dijadikan bangunan tempat ibadah.

"Itu khas Jawa Hindu. Sama seperti Masjid Demak, ada limasannya. Bedanya dengan masjid di Demak, di Demak agak meruncing. Kalau di sini gak, agak mendek," kata Ahmad.

Bahkan, gapura masjidnya pun bercorak Jawa Hindu. Bentuknya berundak, tak ubahnya bangunan khas umat Hindu pada masa pra Islam di Tanah Jawa. Tidak selayaknya gapura masjid.

Tulisan ini berdasarkan hasil liputan Fredy Wanshyah, kontributor atau reporter merahputih.com yang sedang melakukan tugas liputan ke wilayah Cirebon. Untuk mengikuti berita terkait, baca juga: Bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon Tahan Gempa

Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan