Ini Yang Bikin Kondisi Bodo Amat dan Bagaimana Menyembuhkannya
Pexel/Elizaveta Dushechkina
MerahPutih.com - Tidak tertarik bahkan tidak peduli sama sekali terhadap sesuatu salah satu bentuk apatis. Ketidak tertarikan ini, bisa juga menjadi penyakit.
Apatis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu perilaku acuh tak acuh, hingga bodo amat terhadap satu hal.
Dalam laman Clevelandclinic.org menyebutkan apatis dimaknai ahlinya sebagai menggambarkan kurangnya aktivitas dan motivasi yang diarahkan pada tujuan dibandingkan dengan perilaku sebelumnya.
Kondisi apatis ditandai dengan kurangnya spontanitas, minat, atau ekspresi emosi. Apatis juga muncul karena gejala komplikasi dari beberapa kondisi neurologis.
Baca juga:
Kurang Motivasi Beraktivitas dan Tidak Peduli, Mungkin Anda Apatis
Beberapa ahli menganggapnya sebagai sindrom (kumpulan gejala yang sering terjadi bersamaan, tetapi belum tentu merupakan kondisi tertentu).
Apatis ini bukan sikap biasa yanag dianggap tidak memiliki komplikasi pada periku penderitanya. Dilansir dari psychologicalhealingcenter.com disebutkan apatis mempengaruhi kondisi empati seseorang.
Sikap apatis lintas generasi terus diwariskan ke generasi mendatang. Implikasinya mengerikan adalah anak-anak yang bertindak terlalu jauh untuk menyenangkan orang yang tidak mampu menyenangkan mereka. Atau anak-anak menjadi apatis dan memutus emosi mereka untuk melindungi diri mereka dari rasa sakit.
Sikap apatis menyebar ke masyarakat dan kemudian ke seluruh dunia sehingga memudahkan orang untuk menghancurkan orang lain secara emosional dan fisik.
Baca juga:
PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Tak Apatis dan Pragmatis
Untuk mengakhiri lingkaran setan ini, penting untuk mengikuti teori pengasuhan keterikatan, psikolog Dr. John Bowlby mengatakan penting bagai orang tua mengajarkan berempati dan terhubung.
"Harus memberikan pengasuhan, penyesuaian, pencerminan, dan mengutamakan kebutuhan mereka di atas kebutuhan," katanya.
Ia menegaskan, lebih mudah menciptakan sistem yang berjalan dengan baik daripada mencoba memperbaiki sistem yang berjalan salah.
"Itulah sebabnya pencegahan dalam bentuk pengasuhan yang tepat sangat penting bagi kesehatan mental generasi mendatang," katanya
Apatis sendiri terbagi menjadi dua, apatis psikologis atau situasional. Dalam bidang psikiatri dan psikologi, apatis berkurangnya kemampuan untuk merasakan kesenangan ( anhedonia ). Contohnya depresi berat dan skizofrenia .
Selain itu, apatis karena situasional umumnya terjadi pada penyintas bencana atau tawanan perang. Dan ini dapat menjadi bagian dari gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Berikut ini ada empat gejala yang ditunjukan jik seseorang mengalami apatis:
1. Melepas diri dari pekerjaan, hobi, atau menghabiskan waktu dengan orang terkasih. Orang apatis menikmati menghabiskan waktu dengan orang terkasih jika mereka didorong atau dibujuk untuk melakukannya.
2. Mengandalkan orang lain untuk membantu mereka memenuhi aktivitas sehari-hari. Ini bukan karena mereka tidak mampu secara mental atau fisik untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Tapi mereka tidak memiliki motivasi yang diarahkan sendiri untuk melakukannya.
3. Kurangnya perhatian karena mereka tidak lagi melakukan aktivitas yang biasa mereka nikmati. Perubahan perilaku ini dibuktikan dengan adanya perubahan kebiasaan. orang-orang terkasih cenderung menyadari perubahan perilaku mereka dan merasa khawatir.
4. Penurunan atau tidak adanya ekspresi emosi positif dan negatif (tumpulnya emosi). Mereka mungkin tidak merasakan emosi yang kuat atau bereaksi secara emosional terhadap situasi seperti yang diharapkan. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Ini Yang Bikin Kondisi Bodo Amat dan Bagaimana Menyembuhkannya
Kurang Motivasi Beraktivitas dan Tidak Peduli, Mungkin Anda Apatis