Indonesia Menari 2018 Hadir di 4 Kota

Indonesia Menari 2017 (Foto: Image Dynamics)
SUKSES di tahun 2017, acara Indonesia Menari kembali digelar. Nantinya acara yang diadakan oleh Djarum Foundation itu bakal singgah di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Solo dan semarang. Indonesia Menari 2018 diadakan tanggal 11 November mendatang.
Kegiatan yang rutin diadakan sejak tahun 2012 itu menargetkan sekitar 4.500 peserta di empat kota tersebut. Peserta terdiri dari perorangan, berbagai komunitas generasi muda, sanggar tari, komunitas pecinta tari, sekolah dan universitas di Indonesia. Nantinya, mereka bersama-sama menari dan menunjukkan kemampuan untuk memperebutkan total hadiah Rp300 juta.
"Setelah digelar secara serempak di 3 kota tahun lalu, ada banyak permintaan dari para pecinta seni untuk menyelenggarakan Indonesia Menari di daerahnya dan itu merupakan suatu penghargaan bagi kami karena ternyata apa yang sudah kami lakukan di Jakarta juga menarik minat teman-teman dari daerah lain," ucap Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dalam rilis yang diterima merahputih.com, Senin (22/10).
"Di tahun ke-7 penyelenggaraan Indonesia Menari ini, kami menambah satu kota lagi, yakni Semarang tepatnya di Taman Indonesia Kaya yang baru saja diresmikan pada 10 Oktober yang lalu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Renitasari menjelaskan sejak pendaftaran Indonesia Menari 2018 dibuka antusias masyarakat semakin besar. Ia pun berharap program tersebut bisa menginspirasi masyarakat Indonesia terutama pemuda agar mencintai musik dan tarian daerah.
Bagi para peserta bisa mendaftarkan diri ke indonesiakaya.com hingga 4 November atau hingga kuota terpenuhi. Pendaftaran tersebut gratis dan terbuka untuk umum. Namun bagi pendaftar yang membawa nama komunitas, batas minimal membawa 5 dan maksimal 7 peserta.
Sementara untuk kostum, tahun ini seluruh peserta diwajibkan menggunakan tema etnik modern. Dengan begitu bisa memberikan kebebasan pada kaum muda untuk berekspresi namun tetap memiliki unsur budaya.
Indonesia Menari 2018 dilangsungkan dengan bentuk tarian massal koreografi gabungan beberapa gerakan tari tradisional nusantara dan tarian modern. Tarian ini berdurasi 4 menit dengan iringan musik aransemen Pongky Prasetyo yang menggabungkan lagu daerah dari Riau (Soleram), Kalimantan Selatan (Ampar-Ampar Pisang), Jawa Tengah (Cublak-Cublak Suweng), dan Papua (Yamko Rambe Yamko). (yani)
Bagikan
Berita Terkait
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta

Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta

Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa

Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk

JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025

Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Merch-Making Market Sukses Digelar, Libatkan 80 Toko Merchandise hingga 200 Musisi Lokal
Heineken Siap Hadirkan Pengalaman Berbeda Lewat 'Good Times City' di #DWP24

Pokemon Festival 2024 Resmi Dibuka, Tawarkan Pengalaman Libur Tahun Baru Ceria
