Indonesia Masih Kekurangan Layar Bioskop
Indonesia masih kekurangan layar bioskop. (Foto: Ikhsan Digdo)
KARYA film Indonesia memang berlimpah. Setiap tahun para kreator film selalu memiliki ide baru menghasilkan film yang berkualitas. Sebut saja film Dilan 1990 yang beberapa waktu lalu tembus lebih dari lima juta penonton hingga pertengahan Februari.
Sayangnya predikat berhasil dalam industri film tidak sampai di situ saja. Berkaca dengan kenyataan, Indonesia nyatanya masih memiliki jumlah bioskop yang kurang memadai. Mewah sih mewah, akan tetapi masih banyak belum hadirnya bioskop di pelosok-pelosok daerah.
Hal tersebut diungkapkan kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (26/2).
"Kita kurang layar bioskop. Selama 30 tahun lebih kita dibatasi dengan layar mewah tapi jumlahnya dikit," paparnya.
Ia pun menukil dari keberhasilan film Dilan 1990 yang tembus lebih dari 2 juta penonton pada minggu pertama dirilis. Menurutnya, seharusnya film tersebut dapat tembus hingga 10 juta penonton jika saja bioskop lebih tersebar ke daerah Indonesia lainnya.
"Bayangkan film Dilan kemarin kalau ada layar-layar di daerah kecil mungkin 10 juta (penonton) sudah sampai," terang Triawan.
Lebih dalam, di era modern ini teknologi memang semakin canggih. Tidak perlu ke bioskop, hanya tunggu beberapa bulan setelah film baru liris, film tersebut dapat disaksikan secara streaming.
Akan tetapi Triawan menegaskan fenomena ini tidak bisa dikaitkan dengan hal yang difavoritkan. Bioskop masih merajai, dan tidak akan tertelan zaman. Sebab pengalaman menonton melalui layar bioskop menjadi pengalaman tersendiri.
Terlebih aktivitas menonton akan semakin ramai jika mengajak teman dan kerabat.
"'Supermarket' film ini ada di bioskop. Orang semakin ke sini memang semakin digital. Tapi experience itu tetap nomor satu. Artinya orang tidak akan meninggalkan bioskop," katanya lagi.
Triawan juga optimis film-film Indonesia yang akan segera rilis dalam waktu dekat juga akan menuai keberhasilan. Sebut saja film remake Benyamin: Biang Kerok dan Wiro Sableng.
"Nanti juga ada Benyamin akan meledak nih. Wiro Sableng juga.Mudah-mudahan ini bisa menambah gairah orang Indonesia," pungkasnya.
Sekadar informasi, Bekraf sendiri telah membangun bioskop alternatif di Pulau Sabang. Tepatnya berada di ujung pulau WE. Bioskop alternatif ini akan membayar pengalaman warga daerah yang tidak bisa di dapat untuk menonton karya film tanah air yang berkualitas. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Sinopsis dan Trailer Film Komedi 'Modual Nekad': Petualangan Kocak Tiga Bersaudara
Elizabeth Olsen Kembali ke Layar Lebar lewat Film Komedi Romantis ‘Eternity’, Simak Sinopsis hingga Jajaran Pemainnya
Kamila Andini Garap Spin-Off 'Suci Cute', Asmara Abigail Kembali Perankan Suci
Film 'Tinggal Meninggal' Menang Besar di JAFF 2025, dari Best Film hingga Best Director
Bong Joon-ho Berencana Bentuk Pasukan Khusus Penghancur AI, Khawatirkan Pengaruhnya terhadap Karya Seni
Benedict Cumberbatch Komit Garap Film Adaptasi ‘Rogue Male’, Novel yang Mengilhami James Bond
Film 'Merv' Siap Tayang 10 Desember 2025: Tentang Cinta, Perpisahan, dan Anjing yang Ikut Patah Hati
Vecna di Stranger Things 5 Ternyata Punya Rencana yang Jauh Lebih Gila!
Simak Lagu Sinopsis dan Urutan Film 'Avatar' Jelang Rilis 'Fire and Ash' Desember 2025
Romansa Semalam di Prancis, Film 'Champagne Problems' Netflix Sukses Bikin Penonton Baper