Ibu Rumah Tangga Harus Paham Literasi Keuangan


85 persen keuangan aktivitas keluarga diatur oleh istri atau ibu rumah tangga. (Foto: Pexels/Anthony Shkraba)
IBU rumah tangga menjadi salah satu faktor penting kelancaran finansial keluarga. Mereka harus pintar-pintar mengatur keuangan yang diberikan suami agar hemat selama satu bulan.
“Seorang ibu, sebagai Chief Financial Officer keluarga memiliki peran penting dalam mengelola keuangan rumah tangga. Untuk itu setiap perempuan harus memiliki literasi keuangan yang baik,” kata Aliyah Natasya, Financial Advisor dalam workshop, mengutip laman ANTARA, Kamis (4/11).
Baca juga:

Menurut Aliyah, prinsip dasar membangun keuangan keluarga yang sehat adalah memiliki sistem kelola finansial yang disesuaikan khusus dengan kondisi keluarga. Untuk itu, penting bagi para ibu rumah tangga untuk menilai kemampuan finansial keluarga dan melakukan pengelolaan dasar finansial dengan komitmen kuat, serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang.
Sayangnya, masyarakat Indonesia masih belum paham mengenai keuangan maupun asuransi. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,031 persen. Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat literasi keuangan laki-laki 39,94 persen, sedangkan perempuan hanya 36,13 persen.
“Meskipun kecil, tetap masih ada jarak antara perempuan dan laki-laki. Padahal perempuan memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam rumah tangga, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh secara finansial,” kata Luskito Hambali, Chief Marketing and Communications Officer Prudentials Indonesia.
Sebesar 85 persen keuangan aktivitas keluarga, seperti belanja bulanan dan keputusan pembelian kebutuhan lainnya, diatur oleh istri atau ibu di rumah.
Baca juga:
Tingkatkan Literasi Keuangan, Jokowi Perintahkan Bikin Berbagai Kelompok Usaha

Namun, sebesar 50 persen mereka tidak merasa yakin terhadap keputusan finansial yang mereka ambil. Tercatat 62 persen ibu rumah tangga bingung saat mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga. Mereka membutuhkan bantuan informasi yang sesuai dengan profil keluarga.
“Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan literasi terkait asuransi jiwa Syariah masyarakat, termasuk perempuan, melalui berbagai macam inisiatif,” kata Luskito.
Dengan meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka dengan baik. Maka hal ini akan berdampak kesejahteraan mereka, sehingga mereka dapat menikmati yang terbaik dalam hidup.
Bun, yuk mulai dari sekarang pahami dan belajar bagaimana cara mengatur keuangan keluarga dengan baik. Dampaknya mungkin belum terasa sekarang, tapi suatu saat nanti. (and)
Baca juga: