Halimun Salak Bolong-Bolong, Macan Tutul Hingga Elang Jawa Terancam Punah

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Halimun Salak Bolong-Bolong, Macan Tutul Hingga Elang Jawa Terancam Punah

Foto dari drone memperlihatkan lokasi tambang ilegal di lanskap Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa barat, Rabu (19/11/2025). ANTARA/HO-Kemenh

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Populasi satwa endemik di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) semakin terancam punah akibat kerusakan habitat dan ekosistem.

Satwa yang terdampak antara lain macan tutul (Panthera pardus), elang jawa (Nisaetus bartelsi), dan owa jawa (Hylobates moloch).

“Kita perlu menyelamatkan binatang itu, karena khas populasi satwa Jawa yang dilindungi,” kata Kepala Balai TNGHS, Budi Candra, saat ditemui media di Lebak, Banten, Kamis (4/12).

Baca juga:

Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong

Data Balai TNGHS tahun 2015 mencatat 58 individu macan tutul, tetapi hingga kini belum ada pendataan terbaru. Kamera trap masih mendeteksi keberadaan satwa dilindungi, tetapi jumlahnya menurun.

Budi menambahkan burung elang jawa hanya terlihat satu kelompok, sementara owa jawa dua kelompok. “Populasi macan tutul dan owa jawa kondisinya terus semakin berkurang,” tuturnya.

Imbas Penambangan Ilegal

Menurut Budi, penambangan emas tanpa izin (PETI) menjadi penyebab utama kerusakan hutan. Flora endemik seperti anggrek, puspa, saninten, dan rasamala juga terancam karena ditebang untuk keperluan galian.

Baca juga:

Heboh Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel di Bandung

"Kerusakan ekologis ini meningkatkan risiko banjir bandang dan longsor," imbuh Kepala Balai TNGHS itu, dilansir Antara.

Saat ini, TNGHS bersama Satgas PKH dan Kementerian Kehutanan serta Pemerintah Provinsi Banten melakukan penindakan dengan menutup lubang PETI di Resor Panggarangan sebanyak 55 titik tersebar di Blok Cirotan, Cimari, dan Cisopa.

"Kami sangat mendukung adanya kolaborasi untuk melakukan penertiban PETI yang melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH), termasuk 10 lembaga kementerian dan pemerintah daerah," tandasnya. (*)

#Taman Nasional Halimun Salak #Macan Tutul #Elang Jawa
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Halimun Salak Bolong-Bolong, Macan Tutul Hingga Elang Jawa Terancam Punah
Data terakhir TNGHS mencatat hanya ada 58 macan tutul di kawasan Gunung Halimun Salak tahun 2015 silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Halimun Salak Bolong-Bolong, Macan Tutul Hingga Elang Jawa Terancam Punah
Indonesia
Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong
Operasi itu kelanjutan dari operasi yang telah dilakukan pada 29 Oktober-7 November di TNGHS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong
Berita Foto
Mengintip Rehabilitasi Burung Elang Jawa di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa Bogor
Seekor Burung Elang Jawa bertengger dalam rehabilitasi oleh Pusat Suaka Satwa Elang Jawa di Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Loji, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 07 Oktober 2025
Mengintip Rehabilitasi Burung Elang Jawa di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa Bogor
Indonesia
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) mengobservasi seekor macan tutul itu ke Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
Indonesia
Heboh Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel di Bandung, Diduga Kabur dari Lembang Park and Zoo
Posisi macan berada di lantai dua, tepatnya di depan kamar hotel Anugerah
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Heboh Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel di Bandung, Diduga Kabur dari Lembang Park and Zoo
Bagikan