Hujan Lebat Masih Akan Terjadi, Sumatera Utara Waspada Potensi Banjir dan Longsor


Ilustrasi hujan. (Foto: Pexels/Pixabay)
MerahPutih.com - Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Irene Lestari Purba meminta masyarakat Sumatera Utara mewaspadai potensi banjir, longsor, serta bencana hidrometeorologi lainnya. Hal ini mengingat sebagian wilayah Sumatera Utara masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Hujan juga dapat disertai petir dan angin kencang. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah lereng timur, pesisir timur, pegunungan, pantai barat, dan lereng barat Sumatera Utara.
"Kondisi tersebut harus diwaspadai karena dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologi lainnya," kata Irene, Jumat (29/11), dikutip dari Antara.
Pada Sabtu (30/11), cuaca di Sumatera utara diperkirakan cerah berawan pada pagi hari. Sementara siang hingga sore hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di Asahan dan Labuhabatu Utara. Adapun malam hari hujan ringan hingga sedang berpotensi di seluruh wilayah Sumatera Utara. Potensi hujan sedang terjadi di Langkat, Serdang Bedagai, dan Simalungun.
Dini hari berawan dan berpotensi hujan ringan di beberapa wilayah Sumatera Utara.
Baca juga:
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Mengakibatkan Longsor dan Banjir di Kota Bandung
Suhu udara rata-rata 14-32 derajat Celcius, kelembaban udara 74-98 persen dan angin berhembus dari timur-tenggara dengan kecepatan 3 – 12 km/jam.
Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho sebelumnya mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. Dalam perkiraan sepekan ke depan, hujan akan mengguyur setiap hari.
Berdasarkan data pengamatan curah hujan dari beberapa stasiun BMKG di Sumatera Utara, tercatat intensitas hujan berada pada kategori sedang hingga sangat lebat dengan durasi yang cukup lama. Terdapat pengaruh dari Monsun Asia yang membawa masa udara lembab dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia barat Sumatera Utara.
Analisis pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin yang terjadi tepat di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi ini diperparah oleh dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 99B yang terpantau di perairan Samudra Hindia barat Sumatera.
"Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat serta durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara," katanya. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia

BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Kamis (18/9) Sore, DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

7 Pekerja Masih Terjebak Lonsor Bawah Tanah, PT Freeport Hentikan Produksi

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
