Huawei yang Bukan Sekadar Perusahan Ponsel dan Ketakutan Negara Barat


Jaringan 5G Huawei yang dianggap sebagai kendaraan mata-mata. (Foto: BBC)
NAMA Huawei mencuat dalam dua dekade belakangan ini. Mendengar nama Huawei langsung terbayang ponsel. Ya memang benar ponsel Huawei berada di belakang Samsung dan mengungguli iPhone.
Sebenarnya Huawei adalah perusahaan telekomunikasi yang memiliki inovasi teknologi digital yang tidak kalah dengan perusahaan telekomunikasi lainnya. Bahkan saat ini Huawei tengah menggarap jaringan 5G yang ada di Inggris Raya (United Kingdom).

Ada ketakutan di kalangan barat ketika Huawei mulai merambah dunia mereka. Bukan karena persaingan inovasi teknologi, namun lebih pada operasi mata-mata yang mendompleng di dalamnya. Bahkan Menhan Inggris, Gavin Williamson, mengatakan seperti membawa Partai Komunis Tiongkok ke dalam rumah.
Untuk diketahui, pendiri perusahaan ini Ren Zhengfei adalah mantan Tentara Merah. Kemudian order pertama perusahaan ini datang dari Tentara Pembebasan Rakyat. Lantas direktur utama perusahaan Zhou Daiqi adalah ketua cabang Partai Komunis Tiongkok di Huawei. Huawei sendiri diartikan sebagai ‘Tiongkok Bisa’.

Jadi, ketakutan itu memang beralasan sekali. Sebab, bila Huawei yang memasang semua jaringan komunikasi di satu negara maka dengan mudah Tiongkok memiliki akses mata-mata. Perusahaan yang memiliki pemasukan tahunan sebesar Rp1,430 triliun dari ponsel ini sudah membuat jaringan 5G di 40 negara di dunia.
Pertumbuhan yang luar biasa dari perusahaan yang berdiri di tahun 1987 ini memancing kecurigaan orang terutama negara-negara barat. Tuduhan mata-mata adalah yang pertama kali mendatangi Huawei. Kemudian tuduhan berikutnya adalah menjadi media untuk menyebarkan pengaruh Tiongkok ke seluruh dunia. Tak hanya untuk mematai-matai dan menyebarkan pengaruhnya, Huawei dianggap sebagai tunggangan untuk mencuri properti intelektual.

Kekhawatiran negara-negara barat sepertinya menjadi fobia. Ketika PM Inggris, Theresia May akan memakai Huawei sebagai perusahaan telekomunikasi yang membangun jaringan 5G di Inggris, segera menlu AS Mike Pompeo memperingatkannya.
Bagi AS sama saja dengan memberikan senjata pada Tiongkok. Bahkan Pompeo mengatakan tidak akan berbagai info intelejen dengan negara yang memakai infrastruktur buatan Huawei. Amerika bersama Australia dan New Zealand melarang pembangunan jaringan 5G Huawei. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Spesifikasi Lengkap Huawei Pura 80 Ultra dan Perkiraan Harga di Indonesia

Bocoran Huawei MatePad Mini 8.8: Tablet Premium dengan Fitur Satelit

Huawei Pura 80 Ultra Jadi HP dengan Kamera Terbaik, Kalahkan OPPO Find X8 Ultra

Huawei Mate XT 2 Meluncur 10 September, Bisa Jadi Pesaing Berat iPhone 17

Huawei Mate 80 Bakal Dilengkapi Sistem Pendingin Aktif, Lebih Tahan Lama saat Digunakan

Huawei Mate 80 RS Usung Layar OLED 2 Lapis, Gunakan Bingkai Titanium
