[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Picu HIV-AIDS
Tangkapan layar soal hoaks vaksin COVID-19 picu HIV-AIDS. (Foto: Turnbackhoax.id)
MerahPutih.com - Beredar sebuah cuitan berasal dari akun Twitter @_Banyoe yang mengklaim bahwa HIV-AIDS dipicu oleh vaksin COVID-19.
Cuitan tersebut juga menambahkan tangkapan layar dengan narasi, “Sebanyak 6.97 persen atau sekitar 414 mahasiswa bandung dinyatakan positif HIV. Begini gejala awal yang muncul pasca terinfeksi, hampir mirip penyakit flu.”
"Apa yang disampaikan Prof Luc Montagnier dan Dr Richard Fleming tentang virus HIV dilekatkan pada Spike protein pada Vaksin Covid, ternyata valid, buat covidiyah al-jahiliyah garis lurus yang tidak maksiat dan main tusbol, tiba-tiba dinyatakan HIV-AIDS, pemicunya tahukan.”
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pria Asal Kanada Penyebar Virus HIV Pertama di Dunia
FAKTA:
Bnar Talabani, dokter dan peneliti berbasis di Cardiff menyatakan bahwa tidak ada mekanisme yang masuk akal sehingga vaksin COVID-19 (atau memang vaksin apa pun) dapat menyebabkan HIV atau AIDS.
Menurutnya tidak ada bukti mendukung klaim ini. Vaksin apa pun termasuk vaksin COVID-19 tidak dapat menyebabkan AIDS/HIV atau membuat kita lebih rentan tertular virus ini atau virus lainnya.
Dalam artikel Turnbackhoax.id yang berjudul “[SALAH] Vaksin Booster Covid-19 Dapat Menyebabkan AIDS” diunggah pada 17 April 2022 juga menyatakan bahwa, Zandrea Ambroze, pakar HIV dan profesor penyakit menular di Universitas Pittsburgh, menyebutkan tidak ada vaksin COVID-19 dengan kandungan Lentivirus yang diizinkan beredar di negara mana pun di seluruh dunia.
Meskipun bisa tertular lewat jarum suntik bekas, kandungan dalam vaksin booster tidak diklaim dapat menyebabkan AIDS.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Mundur sebagai Presiden Setelah Demo BBM
Terkait tangkapan layar yang disertakan dalam cuitan di atas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengoreksi berita tersebut bahwa data yang ditulis adalah data akumulasi sejak tahun 1991 hingga 2021.
“414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun.” katanya dalam akun Instagram miliknya, Selasa (30/8).
KESIMPULAN:
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim Vaksin Covid-19 Picu HIV-AIDS adalah keliru, dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: BPJS Bagikan Dana Bantuan Rp 75 Juta lewat WhatsApp
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Gelar Syukuran setelah Roy Suryo Dipenjara atas Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu