[HOAKS atau FAKTA]: Alat Uji PCR Menyebabkan Penyakit Kanker
Alat Uji PCR Menyebabkan Penyakit Kanker. (Dok. Turn Back Hoaks (Mafindo)
MerahPutih.com - Sorotan terhadap alat Polymerase Chain Reaction (PCR) ramai di media sosial. Salah satunya akun Facebook “Ila Farghob” mengunggah tulisan, menyebut alat uji PCR mengandung etilen oksida yang bersifat karsinogenik.
Bahkan dia menyebut alat tes virus tersebut bisa memicu penyakit kanker. Ila Farghob juga menuliskan tambahan keterangan bahwa IARC (Badan internasional penelitian kanker) dan Environmental Protection telah menyatakan Etilen Oksida sebagai zat yang berbahaya.
Sekadar informasi, tes PCR adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi DNA atau RNA virus. Keberadaan DNA dan RNA ini akan terdeteksi melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Hal ini membantu untuk mendiagnosis sebuah virus penyebab penyakit.
Sumber: Facebook
Narasi
“MENGAPA BANYAK ORANG TIBA-TIBA TERKENA KANKER? UJI PCR MENGANDUNG ETILEN OKSIDA, KARSINOGEN! INI SALAH SATU ALASANNYA !!”.
Fakta
Dari penelusuran Turn Back Hoaks (Mafindo), informasi tersebut adalah hoaks. Dari penjelasan Environmental Protection Agency AS, sekitar 50 persen alat medis, termasuk alat uji PCR dan SWAB, memang disterilkan dengan etilen oksida (EO), karena beberapa metode sterilisasi lain seperti panas, uap, atau radiasi belum tentu dapat ditoleransi oleh beberapa peralatan medis.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Konsumsi Air Galon Isi Ulang Ganggu Fungsi Seksual
Selain itu, EO juga dinilai paling efektif. EPA telah mempublikasikan regulasi penggunaan etilen oksida dengan mekanisme dan kadar yang aman.
EO sebagian besar sudah hilang ketika alat-alat uji medis tersebut akan digunakan. EO memang gas berbahaya apabila dihirup dalam konsentrasi tinggi dalam jangka waktu yang lama, namun alat uji SWAB dan PCR sudah tidak mengandung gas itu ketika dipasarkan dan akan digunakan oleh masyarakat.
Sehingga, informasi yang disebarkan oleh akun Facebook “Ila Farghob” merupakan konten menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Alat uji PCR maupun SWAB memang disterilisasi dengan Etilen Oksida sebelum dipasarkan, namun gas EO sudah hilang ketika alat uji sudah dipasarkan untuk digunakan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi