Hindari Penurunan Tanah, Pakar Dorong Warga Jakarta Beralih Gunakan Air Perpipaan


Pesisir pantai Jakarta. (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Pengamat kebijakan Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mendorong kepada masyarakat Jakarta untuk beralih dari menggunakan air tanah menjadi perpipaan.
Menurut Trubus, langkah ini diperlukan untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta. Terlebih lagi saat ini, pesisir Jakarta tengah dihantui oleh pasang air laut atau banjir rob. Parahnya, kini banyak daratan di utara Jakarta lebih rendah dari permukaan air laut.
"Masyarakat harus terus diimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan beralih menggunakan layanan air dari PAM JAYA," kata Trubus saat dikonfirmasi, Jumat (20/12).
Baca juga:
BMKG Sebut Penurunan Permukaan Tanah Pemicu Lain Pulau Jawa Rentan Banjir
Trubus juga memberikan pandangannya terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PAM JAYA dan Lemhanas RI.
Menurut Trubus, keberhasilan MoU ini sangat bergantung pada partisipasi publik. Publik Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait program tersebut.
"Jika infrastrukturnya sudah memadai, masyarakat perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke air PAM JAYA," ucapnya.
Baca juga:
Banjir Landa Jakarta, Pengamat Duga Permukaan Tanah Terus Menurun
Ia menambahkan, Pemerintah DKI Jakarta yang kini menjadi bagian dari wilayah aglomerasi Jabodetabek, perlu berkolaborasi dengan daerah-daerah di sekitarnya untuk membangun penampungan air yang terpadu.
Menurutnya, kolaborasi ini, lanjut dia, menjadi sebuah kunci dalam mewujudkan swasembada air.
"Jakarta sebagai pemimpin wilayah aglomerasi harus memastikan bahwa infrastruktur air PAM JAYA saling terhubung di seluruh wilayah. Ini penting agar menjadi satu kesatuan yang solid," katanya.
Baca juga:
Penurunan Permukaan Tanah Jadi Tantangan Jakarta dalam Program C40
Terakhir, Trubus berpendapat, MoU antara PAM JAYA dan Lemhanas RI sudah tepat Terlebih, karena kajian ketahanan air merupakan kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta.
"Kita harus belajar dari pengalaman. Ketahanan air ini tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan agar cita-cita swasembada air bisa tercapai," tandasnya.
Sebelumya, Direktur Utama (Dirut) PAM JAYA, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada air.
"Hal ini sejalan dengan visi Presiden tentang swasembada air, di mana PAM JAYA akan terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan air di DKI Jakarta," ujar Arief. (Asp)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPRD DKI Targetkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok Rampung September 2025

Menilik SPBU Shell Layani Pengisian BBM di Tengah Kekosongan Stok Bahan Bakar

Jangkau Pecinta Otomotif, BMW Exhibition Hadir Perdana di Mall Kelapa Gading Jakarta

Warga Nikmati Tarif 1 Rupiah LRT Jakarta Peringati Hari Perhubungan Nasional 2025

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Kapuk Jakbar KLB Campak, Jakarta Temukan Lonjakan Ratusan Kasus Sejak Awal September

Petugas Damkar Retak Tangan Saat Padamkan Kebakaran Senen, Rumah 214 Orang Ludes

Siap-Siap! Hasil Seleksi Awal Pemadan Kebakaran Jakarta Diumukan Rabu (17/9)

TB Simatupang Macet Parah, Uji Coba Tol Gratis Gerbang Fatmawati 2-Lebak Bulus Dimulai Sore Ini
