Hindari Impulsive Buying, Dompet Aman


Impusive buying berisiko merugikan dalam jangka panjang. (Foto_ Pixabay_ gonghuimin468)
APAKAH kamu termasuk orang yang hobi membeli barang-barang tak penting? Kalau dipikir-pikir, sebenarnya kamu tidak terlalu membutuhkan barang tersebut. Karena rasa ingin yang terlalu besar, kamu terjebak dalam jerat impulsive buying. Sesekali belanja untuk memanjakan keinginan sih enggak masalah. Namun, jika sudah menggunakan kedok self reward untuk impulsive buying tiap gajian, sepertinya kamu sudah kecanduan deh.
Lifehacker.com menyebut, meskipun impulsive buying tanpa perencanaan matang berisiko membuat rekeningmu kering kerontang, sebenarnya belanja barang-barang tidak penting juga ada manfaatnya. Ya, kamu tidak akan tahu kapan kamu membutuhkan barang tersebut sampai waktunya tiba. Ada saja kejadian di dalam hidup ini yang membuatmu membutuhkan barang tertentu. Meski demikian, bukan berarti kamu bisa melakukan impulsive buying setiap waktu. Berikut cara menghindari impulsive buying agar kondisi dompet kamu aman.
BACA JUGA:
1. Pahami impulsive buying

Ketika akhirnya menyadari kamu sudah kecanduan belanja, kamu perlu memahami pengertian impulsive buying hingga ke akarnya. Impulsive buying adalah belanja tanpa rencana secara mendadak. Umumnya harga barang yang diinginkan secara mendadak ini cukup tinggi sehingga sering dijuluki sebagai pemborosan.
Di lain sisi, impulsive buying bisa bermanfaat jika kamu kecanduan membeli kebutuhan pokok seperti stock makanan di rumah. Perilaku impulsive buying bahkan bisa mendatangkan keuntungan jika kamu hobi membeli aset investasi.
2. Biasakan belanja sesuai kebutuhan

Meskipun impulsive buying bisa mendatangkan keuntungan, kamu tidak boleh melupakan fakta bahwa apa pun yang dilakukan secara berlebihan tidak akan berakhir baik. Kamu tetap harus belajar membedakan mana barang-barang yang memang dibutuhkan dan mana yang sebenarnya tidak perlu dibeli.
Biasakan untuk belanja hanya sesuai kebutuhan saja. Jika memang ada uang sisa, baru deh kamu bisa sesekali membeli barang yang tidak termasuk dalam kategori kebutuhan primer.
3. Buat anggaran sederhana

Dalam mengatur keuangan, kamu perlu menggunakan rumus anggaran sederhana agar gaji per bulan tidak habis seketika. Rumus anggaran sederhana yang paling umum digunakan banyak orang yakni 50:20:30. Artinya, dari penghasilan yang kamu dapatkan per bulan, gunakan 50% untuk kebutuhan pokok, 20% untuk tabungan, dan sisa 30% bisa kamu gunakan untuk impulsive buying.
4. Gunakan tips 24 jam

Sebenarnya meredam keinginan untuk impulsive buying cukup mudah. Kamu bisa menggunakan tips menahan 24 jam setelah keinginan untuk membeli suatu barang muncul di dalam benak. Hal itu disebabkan impulsive buying merupakan belanja tanpa rencana dan terjadi tiba-tiba. Biasanya setelah gesek kartu, kamu tidak lagi tertarik dengan barang tersebut. Akhirnya kamu merasa menyesal karena telah mengeluarkan banyak uang untuk barang yang tidak penting.
Cara mengetahui apakah kamu benar-benar menginginkan barang tersebut bisa menggunakan tips menahan diri selama 24 jam. Jika setelah lewat dari 24 jam, kamu tetap menginginkan barang tersebut, baru deh kamu boleh checkout.(Mar)
Bagikan
Berita Terkait
Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital

Komunal Dorong Diversifikasi Cerdas lewat Deposito BPR

Ramalan Zodiak 13 April 2025: Cinta dan Keuangan, Apakah Saling Mengisi atau Justru Menjadi Beban?

Ramalan Zodiak 11 April 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan Anda Hari Ini

Ramalan Zodiak 10 April 2025: Tantangan Asmara, Keuangan, dan Keluarga

BTS Terlalu Lama Hiatus, Perusahaan HYBE Rasakan Penurunan Finansial

Ramalan Zodiak 26 Februari 2025: Pengaruh Cinta dan Kesehatan dalam Keputusan Finansial

Tips Kelola Keuangan untuk Aquarius, Wajib Bikin Perencanaan Biar Enggak Boncos

Menilik Potensi Finansial untuk Zodiak Aquarius dan Capricorn di 2025, Bisa Cuan Sepanjang Tahun

Asal-Usul No Buy Challenge, Tantangan yang Bikin Saldo Tersenyum di Tengah Kenaikan Harga Januari 2025
