'Hati Suhita' Menarasikan Perempuan tanpa Antagonis
Film 'Hati Suhita' akan tayang di bioskop pada 25 Mei 2023. (foto: Merahputih.com/Albi)
FILOSOFI mikul dhuwur, mendhem jero menjadi kekuatan bagi Alina Suhita. Karakter yang diperankan Nadya Arina itu menjadi pusat dalam kisah film Hati Suhita. Pepatah Jawa yang secara harfiah berarti mengangkat tinggi dan mengubur dalam itu diterapkan Suhita di sepanjang film ini.
Film yang merupakan adaptasi dari novel Hati Suhita karya Ning Khilma Anis ini berlatarkan pesantren modern. Kisahnya berputar pada pernikahan bertepuk sebelah tangan antara Alina dan Gus. Para pembaca novel laris ini pastilah sudah hafal jalan kisah kehidupan Suhita, bahkan sebelum menonton filmnya.
BACA JUGA:
Alina Suhita diperlakukan buruk oleh suaminya, Gus Birru. Meski demikian, ia mampu bertahan dan membalikkan keadaan dengan cara yang bijak tanpa memojokkan pria. Berkat kesabaran, keikhlasan, dan pengabdian yang begitu tulus, serta keimanannya kepada Sang Maha Kuasa, Alina Suhita akhirnya mendapatkan yang selama ini ia inginkan.
"Hati Suhita menarasikan perempuan dengan sangat baik, tapi bukan juga memojokkan pria. Satu hal yang menarik di film ini ialah tidak ada antagonis," kata produser Chand Parwez Servia dalam acara screening film dan press conference Hati Suhita, Selasa (16/5) di Epicentrum XXI
Nadya Arina sebagai pemeran utama mengaku memerankan film religi yang mengangkat persoalan kehidupan bukanlah hal mudah, terlebih bagaimana bisa menyampaikan pesan tanpa menjelekkan satu pihak. "Bebannya ini kan diadaptasi dari novel, jadi aku harus menjadi visualnya Suhita. Kemudian juga ini film pertama aku menggunakan hijab. Film religi pertama juga," kata Nadya.
Nadya mengaku mempelajari banyak hal, mulai dari adat, kehidupan pesantren, hingga dialek Jawa Timur. "Itu semua tantangan yang aku hadapi," katanya.
BACA JUGA:
Tak hanya Nadya, Omar Daniel pemeran Gus juga memiliki kesulitan sendiri dalam memerankan karakternya. "Memang bukan hal yang mudah dalam proses menerima dan melepaskan. Bagaimana baktinya Gus Birru untuk kedua orangtua dan orang yang dicintanya," imbuhnya.
Ibrahim Risyad yang memerankan Kang Dharma juga belajar banyak hal dari Hati Suhita, terutama masalah perasaan. "Mungkin ini relate buat sebagian orang. Di sini aku belajar merelakan seseorang, jadi ternyata ada loh orang-orang yang mencintai dalam diam. Semua emosi yang ia punya dia tahan, dipendam itu rasanya enggak enak ya," cetusnya.
Adaptasi dari novel yang terjual hingga 80 ribu kopi ini akan tayang pada 25 Mei mendatang di seluruh bioskop kesayangan kamu. (Kmp)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Film The Moment Jadi Debut Layar Lebar Charli XCX, Angkat Kisah di Balik Album 'Brat'
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Film Marti Supreme Tayang 25 Desmber 2025, Timothée Chalamet Perankan Legenda Pingpong
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara