Hasil Simulasi Ketua DEN Luhut Pandjaitan Ketika Indonesia Dikenai Tarif 19 Persen oleh Trump


Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Instagram/luhut.pandjaitan
MerahPutih.com - Indonesia dikenakan tarif 19 persen. Sementara ini lebih rendah dari Vietnam (20 persen), India (26 persen), hingga China yang dikenakan tarif 55 persen. Bahkan, beberapa negara seperti Bangladesh dan Kamboja dikenakan tarif masing-masing 35 persen dan 36 persen.
Keputusan AS memangkas tarif ini sebagai bagian dari kesepakatan dagang. Tapi, Indonesia juga berkomitmen membeli produk energi asal AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian seperti gandum dan kedelai senilai USD 4,5 miliar, dan 50 unit pesawat Boeing.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen membuat produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar global.
Penyesuaian tarif itu merupakan bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.
Baca juga:
AS Kenakan Indonesia Tarif Resiprokal 32 Persen, Pemerintah Diminta Lindungi Industri dalam Negeri
"Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional," ujar Luhut.
Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS.
Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan timbal balik yang dinilai terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif," ujar Luhut.
DEN telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama, yakni dengan tarif 32 persen dan 19 persen.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario kedua memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih positif.
Produk domestik bruto (PDB) diprediksi naik sebesar 0,5 persen, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi.
Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3 persen, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6 persen.
Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6 persen, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.
"Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia," kata Luhut lagi.
Penurunan tarif itu pun dianggap membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di AS dengan hambatan biaya yang lebih rendah.
Selain mendorong ekspor, kebijakan itu juga disebut berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Luhut Pandjaitan Kembali Jabat Ketua Umum PB PASI, Punya 5 Agenda Dalam 4 Tahun

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
