Hasil Investigasi Terkait Insiden GBLA, Komdis PSSI Temukan 7 Kekurangan Panpel Lokal
Suporter Persib menyalakan flare usai pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung pada Group C Piala Presiden 2022 di Stadion GBLA, Jumat (17/6). Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
MerahPutih.com - Komite Disiplin (Komdis) PSSI merilis hasil investigasi insiden kematian dua Bobotoh saat pertandingan Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6).
Dua suporter Maung Bandung yang tewas karena diduga terdesak penonton lain yang mengakibatkan pingsan dan meninggal dunia karena kehabisan napas yakni Ahmad Solihin dan Sofiana Yusuf.
Baca Juga
Polisi Korek Keterangan Petugas Stadion GBLA Terkait Kematian 2 Bobotoh
Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menuturkan terdapat tujuh kekurangan panitia pelaksana (panpel) lokal.
Dilansir laman resmi PSSI, Jumat (24/6), kekurangan pertama adalah tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan ruman Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V
Kedua yakni sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.
Yang ketiga yaitu pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.
Keempat adalah kurangnya antisipasi panpel lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.
Kemudian kelima yakni kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.
Baca Juga
Keenam adalah kurang antisipsi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).
Yan terakhir adalah adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.
Erwin mengatakan dari rentetan poin-poin di atas, maka selanjutnya akan ditindaklanjuti.
Erwin pun setuju jika laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C kemudian dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tanpa kehadiran penonton.
Dalam waktu dekat, Komdis PSSI akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap peristiwa di GBLA itu.
“Ya tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik,” pungkasnya. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bukan Soal Negara dan Formasi! Dirtek PSSI Bocorkan Kriteria Rahasia Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert
PSSI Pastikan Jordi Cruyff dan Dirtek Tidak Ikut Rombongan Pelatih Belanda yang Cabut
PSSI tak Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Fokus Masuk 100 Besar Ranking FIFA
Minta Move On dari Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Erick Thohir Pastikan Rekrut Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Jadi Prioritas Utama Shin Tae-yong meski Ada Tawaran Lain yang Lebih Menggiurkan
Terhindar dari Grup Neraka, Timnas U-22 Indonesia Berpeluang Pertahankan Tradisi Emas di SEA Games 2025 Thailand
Calvin Verdonk Luangkan Waktu seperti Jay Idzes Tanggapi Komentar Negatif untuk Erick Thohir
Baru 10 Bulan Melatih, ini Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia
Istana Sambut Baik PSSI Pecat Patrick Kluivert, Instruksikan Cepat Cari Pengganti
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang