Hari Musik Nasional

Hari Musik Nasional: Mencari Dewa Penolong Musisi di Era Digital

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 09 Maret 2019
Hari Musik Nasional: Mencari Dewa Penolong Musisi di Era Digital

Ilustrasi. (theglassdesk/pixabay.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI tengah hantaman digitalisasi yang kian mendominasi. Para musisi di seluruh dunia pun harus memutar otak mereka demi meraih penghidupan.

Hal itu tentu harus dilakukan, jika tidak, maka akan perlahan-lahan pondasi kehidupan sebuah band atau penyanyi pun akan roboh. Dalam hal ini ialah soal finansial.

Lantas bagaimanakah caranya para musisi untuk bisa survive di tengah era digital yang kemajuannya sudah tak terbendung lagi?

Gitaris grup band /rif Noviar Rachmansyah atau yang akrab disapa Ovy memiliki pandangan tersendiri tentang cara bertahan di era digital. Bagi Ovy yang notabene telah lebih dari satu dekade berkiprah di industri musik tanah air. Ia mengaku sangat merasakan dampak yang luar biasa dari era digital ini.

Ovy /rif berbicara soal cara bertahan di era musik digital (Foto: Mp/Rizki Fitrianto)

"Mungkin kalau musisi yang memulai di era ini enggak terlalu merasakan. Tapi kalau musisi-musisi lama seperti /rif yang sudah dari 90-an, memang sangat berasa dampaknya" tutur Ovy dengan lugas.

Sang gitaris grup band /rif tersebut juga menambahkan "Di saat waktu itu kita dengan jelas mengetahui penjualan fisik dll, dan mendapat royalti yang jelas dari itu. Sekarang fisik juga engga bisa jalan kan, yang jalan dari digital.”

Namun di era digital saat ini, Ovy melihat ada satu sisi yang cukup negatif, yaitu dampaknya ialah pembajakan jadi semakin mudah. Karena semakin sulit para musisi menghitung penjualan yang tidak jelas. Semisal saja satu orang mendownload lagu secara ilegal, dan membagikan pada rekan-rekannya. itu merupakan salah satu contoh konkret pembajakan yang kian mudah dilakukan.

Tapi pria kelahiran 12 November 1966 itu tak hanya melihat dari sisi negatifnya saja. Karena ia pun melihat dampak positif, seperti halnya YouTube, yang masih bisa terhitung viewersnya. Tentu pencapaian viewers yang banyak bisa menjadi pemasukan bagi para musisi.

Suka tidak suka, Ovy pun mengaku harus mengikuti era digital yang tengah berkembang sangat pesat. Karena dari situlah saat ini wadah yang pas untuk mempopulerkan satu karya yang baru.

Sebagai musisi dari era 90an, Ovy mengaku belum mengetahui seberapa besar manfaat dan dampak platform musik digital untuk para musisi saat ini. Dia pun mengaku belum pernah merasakan pendapatan dari platform musik digital yang tengah hapening dikalangan millennials tersebut. "Mungkin untuk musisi seperti saya belum bisa merasakan dari situ. karena mungkin kita belum mencapai penjualan besar dari situ Jadi belum berasa juga, tapi enggak tau kalau yang penjualannya booming lewat platform itu mungkin bisa jadi" kata Ovy.

#Musik Indonesia #Hari Musik Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

ShowBiz
Marion Jola Rilis Album Kedua 'Gemini', Hadirkan 8 Lagu Penuh Dinamika Cinta
Marion Jola merilis album 'Gemini' berisi delapan lagu yang menggambarkan fase cinta, kolaborasi musisi, dan pesan pemberdayaan dengan visualizer pendukung.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Marion Jola Rilis Album Kedua 'Gemini', Hadirkan 8 Lagu Penuh Dinamika Cinta
ShowBiz
Wijaya 80 Kembali dengan 'Malam-Malam', Lagu Pop Retro yang Menyentuh
Wijaya 80 menghadirkan sentuhan pop bernuansa retro di lagu 'Malam-Malam', ciptakan suasana malam yang intim dan penuh ruang untuk merenung.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Wijaya 80 Kembali dengan 'Malam-Malam', Lagu Pop Retro yang Menyentuh
ShowBiz
Airportradio Angkat Tema Pemulihan Penyintas Kekerasan Perempuan di Lagu 'Semesta Kecil' dan 'Bunga Tengah Hari'
Airportradio merilis dua lagu, 'Semesta Kecil' dan 'Bunga Tengah Hari', sebagai dukungan bagi penyintas kekerasan berbasis gender dalam Kampanye HAKTP 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Airportradio Angkat Tema Pemulihan Penyintas Kekerasan Perempuan di Lagu 'Semesta Kecil' dan 'Bunga Tengah Hari'
ShowBiz
Bernadya dan JKT48 Hadirkan 'Percik Kecil', Lagu tentang Cinta yang Kehilangan Cahaya
Percik Kecil menjadi kolaborasi terbaru Bernadya dan JKT48, menggambarkan hubungan yang perlahan memudar dan keberanian untuk melepaskan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Bernadya dan JKT48 Hadirkan 'Percik Kecil', Lagu tentang Cinta yang Kehilangan Cahaya
ShowBiz
Float Rilis Single 'Dimabuk Cahaya': Bukan Comeback, Tapi Napas Kreatif yang Berlanjut
Setelah lebih dari 20 tahun berkarya, Float merilis “Dimabuk Cahaya,” lagu bernuansa vintage 70-an yang mengangkat tema kejujuran dan kesadaran.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Float Rilis Single 'Dimabuk Cahaya': Bukan Comeback, Tapi Napas Kreatif yang Berlanjut
ShowBiz
Kehampaan dalam Hitam-Putih, Kataswara Persembahkan Single 'Menyesal Baca Berita'
Kataswara merilis single Menyesal Baca Berita, karya bernuansa hitam-putih yang menggambarkan letih, hampa, dan kejenuhan generasi terhadap banjir informasi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Kehampaan dalam Hitam-Putih, Kataswara Persembahkan Single 'Menyesal Baca Berita'
ShowBiz
Lagu 'Cinta Seperti Aku' Naik Daun, Tiara Andini Pamerkan Vokal Makin Matang
Lagu 'Cinta Seperti Aku' dari Tiara Andini kembali viral berkat TikTok dan kini tersedia utuh di platform musik, menjadi bagian dari album Edelweiss 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Lagu 'Cinta Seperti Aku' Naik Daun, Tiara Andini Pamerkan Vokal Makin Matang
ShowBiz
Repvblik Rilis Lagu 'Luka Serius', Kisah Patah Hati dengan Emosi dan Lirik Mendalam
Repvblik merilis lagu terbaru 'Luka Serius', balada emosional tentang luka cinta mendalam dan kesadaran untuk melepaskan demi menyelamatkan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Repvblik Rilis Lagu 'Luka Serius', Kisah Patah Hati dengan Emosi dan Lirik Mendalam
ShowBiz
BINDS! Hadirkan 5 Trek Groovy di EP Debut 'Tune Up', Bawa Semangat Funk Modern
BINDS! memperkenalkan identitas musikal mereka lewat EP Tune Up yang memadukan groove soulful, synth lembut, dan spirit funk modern.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
BINDS! Hadirkan 5 Trek Groovy di EP Debut 'Tune Up', Bawa Semangat Funk Modern
ShowBiz
20 Tahun Centralismo: SORE Kembali ke Jakarta Pusat dengan Konser Perayaan
Konser spesial 20 tahun Centralismo akan menghadirkan seluruh lagu album, kolaborasi bersama Lens Ter Wee dan tribute untuk mendiang Ade Paloh.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
20 Tahun Centralismo: SORE Kembali ke Jakarta Pusat dengan Konser Perayaan
Bagikan