Lantas dari mana pemasukan terbesar dalam berkarier di industri musik di era digital?

“Bukan dari platform digital ataupun media sosial,” kata dia. “Penghasilan terbesar bersama grup band /rif masih dari panggung,” imbuh Ovy. Meski enggan merinci berapa pendapatan yang didapat dari panggung-ke pangggung, Ovy mengaku bahwa cara itu masih mendatangkan pundi-pundi pemasukan yang paling besar.

Penjualan merchandise yang dianggap cukup membantu pemasukan bagi sebuah grup band, ternyata menurut Ovy juga tidak dirasakan cukup signifikan. “Kalau merchandise kita enggak pegang langsung. Itu dikerjakan oleh fans atau kru. Kami cuma ibaratnya lebih ke quality control, mesti persetujuan dulu sama kami. Misal soal desain, bahan dan lainnya. Karena mereka yang bikin untungnya buat mereka juga, kecuali yang official" papar Ovy.

Apa album fisik masih bisa survive di era digital ini?

Di tengah terpaan era digital. Perlahan tapi pasti album fisik mulai 'punah'. Karena itu Ovy mengaku harus benar-benar lebih mencari panggung. Karena baginya saat ini sudah tak ada lagi penjualan album fisik berjuta-juta kopi, yang istilahnya biarpun tak manggung, tapi band tetap mendapat bayaran yang lumayan jika album meledak.

Namun Ovy juga tak menampik jika masih ada cara untuk menyisati penjualan album fisik. Tapi dengan syarat harus memiliki banyak fans yang loyal ataupun fanatik.

Ovy menjelaskan, bagi para fans yang loyal atau fanatik, mempunyai wujud fisik merupakan suatu pride bagi mereka. Salah satunya ialah mengemas album dengan lebih unik dengan boxset, merchandise, piringan hitam dan sebagainya. Karena Ovy menyadari jika hanya mejual cd biasa saja akan sangat sulit.

Lanjut Baca lagi