Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Saudi Janji Kurangi Ekspor


Pialang bekerja di depan layar indeks harga saham DAX, di bursa saham, di Frankfurt, Jerman, Selasa (18/7). (ANTARA FOTO/REUTERS)
MerahPutih - Harga minyak dunia melonjak lebih dari tiga persen pada Selasa (Rabu 26/7, WIB), setelah produsen minyak mentah utama Arab Saudi berjanji akan membatasi ekspornya. Tujuannya untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah USD 1,55 menjadi menetap di USD 47,89 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik USD 1,62 menjadi ditutup pada USD 50,22 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih pada Senin (24/7) mengatakan bahwa negara tersebut akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta barel per hari (bpd) pada Agustus. Jumlah itu hampir satu juta barel per hari di bawah tingkat tahun lalu.
Menteri Saudi membuat janji tersebut dalam sebuah pertemuan antara OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) dan negara-negara non-OPEC di Rusia pada Senin (24/7). Produsen-produsen minyak utama dunia diperkirakan akan membahas kepatuhan pemotongan produksi yang disepakati.
Sementara itu, Komite Pemantau Bersama Menteri OPEC dan Non-OPEC (JMMC) mempertimbangkan untuk memperpanjang lebih lanjut Deklarasi Kerja Sama, yang juga dikenal sebagai "Kesepakatan Minyak".
Khalid Al-Falih mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menarik lebih dari 350 juta barel minyak dari pasar dan dengan demikian menyebabkan kemajuan yang mantap dan signifikan terhadap penyeimbangan kembali pasar.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak setelah Pertemuan JMMC di St.Petersburg, Senin (24/7) mengatakan, kesepakatan itu bisa diperpanjang setelah kuartal pertama 2018, jika diperlukan.
Pada akhir 2016, negara-negara OPEC dan non-OPEC sepakat untuk mengurangi 1,8 juta barel minyak per hari dari pasar selama enam bulan, untuk meningkatkan permintaan dan menaikkan harga. Kesepakatan tersebut kemudian diperpanjang selama sembilan bulan, sampai akhir Maret 2018. (*)
Sumber: Antara
Bagikan
Berita Terkait
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya

7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United

Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB

Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal

Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina

DPR Nilai Bantuan Pangan 2 Liter Minyak Goreng Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
