'Happiness', Lagu Putus Cinta Seorang Linying


Linying rilis lagu untuk putus cinta. (Foto: Dok. Linying)
LINYING, penyanyi asal Los Angeles, AS, menjadikan lagu "Happiness" sebagai capaian yang lebih tinggi selama kariernya bermusik. Lagu ini diibaratkan sebagai sebuah 'ledakan euforia sejati'.
Lagu melaju dengan irama yang cepat untuk menyalurkan sensasi kebebasan pascaputus cinta. “Saya biasa merasakan setiap ‘akhir’ dengan kesedihan hanya satu dimensi, tetapi yang satu ini memiliki kompleksitas-ada rasa sakit dan pembebasan tetapi juga rasa takut; ada sensasi hasrat baru, sangat berantakan dan ringan pada saat yang bersamaan,” ucap Linying dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Rabu (22/11).
Lagu terbaru ini juga hadir dengan video musik yang disutradarai oleh Michelle Mei. Direkam dengan spontan dan ceria di sebuah pulau di Filipina.
Baca juga:
View this post on Instagram
“Rasanya sangat membahagiakan dan intuitif, dan lagu itu seperti tertulis dengan sendirinya,” tutur Linying tentang penggarapan video musiknya.
Mereka melakukan perjalanan melalui Siargao selama 10 hari dengan kamera mahal milik Michelle dan camcorder milik Linying. Mereka merekam apa pun yang mereka inginkan.
"Kami berselancar, berbagi makanan dengan teman-teman baru, mandi di kolam batu dan melukis wajah kami dengan clay pebble dan melahap kelapa demi kelapa (dalam segala bentuk yang bisa dibayangkan),” kenang Linying.
Selain itu, lagu "Happiness" menjadi repertoar pertama menuju EP terbaru Linying bertajuk House Mouse via Nettwerk. Nantinya di EP tersebut, Linying mengikuti intuisinya menuju bentuk kaleidoskopik dream-pop yang penuh dengan imajinasi dan melodi bernuansa heavenly.
Baca juga:
Ini adalah bukti keajaiban liar yang datang dari ‘melepaskan’ dan mengikuti keinginan yang paling bebas. Diproduseri bersama Jon Graber, EP ini direkam di sebuah studio di Los Angeles yang digambarkan Linying sebagai ‘rumah berhantu yang penuh dengan semua instrumen yang dapat kamu bayangkan’.
Selain bereksperimen dengan instrumen yang tidak biasa seperti EBow, erhu, serta pianika, duo ini juga bekerja sama dengan musisi lain seperti Jordan Blackmon (mantan gitaris Toro y Moi).
Mereka membangun dunia sonik kompleks di sekeliling Linying yang meneliti secara mendalam kehidupan batinnya yang penuh dengan kerumitan. (Far)
Baca juga:
Coldplay Konser di Indonesia Istimewa Karena Pakai Visa Jenis Baru Ini
Bagikan
Berita Terkait
Megatruh Soundsystem Hidupkan Kembali Kelamnya Era Petrus Lewat Remix Ska Punk

Elijah Woods Bawa Cerita Perubahan dari Ulat ke Kupu-Kupu dalam ‘Slicked Back Hair’

Album Solo Perdana JADE 'THAT’S SHOWBIZ BABY!' Resmi Meluncur, Hadirkan Lagu-Lagu Baru yang Menarik Perhatian Penggemar

L/ Rilis EP Debut 'Bloodline', Penuh dengan Nuansa Dreamy dan Cerita Personal

The Red Jumpsuit Apparatus Comeback dengan Single 'X's For Eyes', Hadirkan Lirik Emosional

Keith Duffy & Brian McFadden Tampil Pembuka Konser Mariah Carey di Sentul 4 Oktober

Sedihnya Cinta Satu Arah dalam Lirik Lagu 'Buang Garam di Laut' dari Luvia

James Vickery Buka Era Baru lewat Album ‘JAMES.’

Ed Sheeran Rilis ‘Camera’, Perayaan Cinta untuk sang Istri

RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
