Hangkeut, Hubungan Erat Orang Cina dan Orang Sunda

Masyarakat etnis Tionghoa di rumah peribadatan Vihara Avalokitesvara Banten (MP/Sucitra)
Indonesia adalah negara yang memiliki lebih dari 300 suku bangsa atau etnik. Bhinneka Tunggal Ika menjadi pengikat yang kuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di ujung barat pulau jawa, ada peninggalan leluhur yang menarik untuk dicatat.
Hal itu, adalah tentang hubungan antara orang-orang Sunda dan orang Cina yang keturunannya kemudian menjadi bagian penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, sebagaimana dikatakan oleh Abdu Hasan kepada merahputih.com.
Abdu Hasan, adalah penjaga makam Ajar Jong (Ki Mas Jong) dan Ajar Ju (Ki Agus Ju) yang berlokasi di Kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan dan Kota Serang, Banten. Lokasi yang merupakan lingkungan dari peninggalan kerajaan Sunda Wahanten Girang dengan raja terakhirnya Prabu Jaya Dewata.
Abdu mengatakan, bahwa Wahanten Girang sebagai kerajaan Sunda telah memiliki hubungan diplomasi dengan orang-orang Cina yang secara spesifiknya adalah hubungan dagang, sebagaimana kerajaan Wahanten Girang memiliki pelabuhan dagang berkelas internasional.
Ia mengatakan bahwa orang Sunda dan orang Cina saling menyukai satu sama lain.
"Kalau istilah orangtua kami (orang wahanten girang) Sunda dan Cina itu Hangkeut," katanya Minggu (14/1).
Hangkeut adalah bahasa Sunda yang berarti hubungan yang sangat lengket, seperti dua suku bangsa yang tak terpisahkan satu sama lain, saling menguntungkan, saling mempercayai dan segala hal positif lainnya.
Ketika itu, Wahanten Girang adalah sebuah negara dengan suku bangsa Sunda yang berbentuk kerajaan dan belum beragama Islam, sementara orang-orang Cina adalah bangsa asing yang bersahabat dengan orang nusantara, dan diantara mereka yang datang sudah beragama Islam.
Dalam perjalanannya, kedua suku bangsa yang berbeda itu kemudian berada dalam satu kesatuan bangsa Indonesia.
"Karenanya saya tidak setuju kalau ada orang Sunda memusuhi orang keturunan Cina yang ada di Banten ini, karena kita memiliki sejarah panjang," katanya.
Apabila merujuk pada cerita ini, tidak mengherankan, apabila orang Sunda mempunyai jenis makanan yang asal-usulnya berasal dari negeri Cina, tetapi seolah makanan itu milik orang Sunda sendiri.
Selain hangkeut, ada juga sejarah Banten lainnya yang bisa disimak seperti Kontroversi Asal-usul Masyarakat Baduy dan Wahanten Girang