Hadapi Musim Hujan, DKI Keruk Lumpur di Kali Ciliwung
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Istimewa)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sudah memasuki awal musim hujan.
Menghadapi musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI melakukan pengerukan lumpur di Kali Ciliwung, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, dan Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (10/11).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kegiatan ini sebagai langkah mengantisipasi banjir jika debit air hujan tinggi.
Baca Juga:
2 Wilayah DKI Jakarta Diprediksi Hujan pada Jumat Malam
"Berhubung ini memasuki bulan pengerukan, kita terus berupaya mengurangi sedimentasi lumpur. Pak Sekda juga menyampaikan, minggu depan kita semua, termasuk ASN, akan melakukan kerja bakti," ujar Pj Gubernur Heru.
Heru juga akan meminta seluruh peralatan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta dikerahkan, seperti personel maupun alat berat, agar proses pengerukan bisa dijalankan secara optimal.
Dengan begitu, DKI Jakarta juga semakin siap menghadapi potensi banjir genangan maupun kiriman dari luar wilayah ketika musim hujan tiba.
"Semua alat berat akan kita turunkan untuk mengatasi potensi banjir. Tadi Kadis SDA menyampaikan, hari ini di semua titik bergerak. Ada 240 unit alat berat, semuanya turun mengeruk kali, supaya bisa mengantisipasi banjir," terang Heru.
Baca Juga:
Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan pada Kamis Siang dan Malam
Heru berharap, dengan kegiatan pengerukan lumpur yang sudah dilakukan, terutama di Kali Ciliwung ini, bisa mengurangi dampak genangan. Ia menuturkan, pengurangan dampak risiko banjir merupakan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta, sehingga beragam upaya dilakukan secara serius.
"Ya mudah-mudahan berkurang, walaupun ada beberapa lokasi yang rawan banjir. Mudah-mudahan genangannya cepat surut. Karena, Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir. Salah satunya juga karena penurunan muka tanah. Karena itu, di daerah tertentu, kami sediakan juga pompa," jelas Heru.
Ia menambahkan, seluruh peralatan milik Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta juga dalam keadaan siaga untuk menghadapi musim hujan. Saat ini, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki 549 unit pompa stasioner di 195 lokasi, pintu air sebanyak 799 unit di 547 lokasi, pompa mobile sebanyak 566 unit, dan alat berat sebanyak 240 unit.
"Ada pompa mobile, ada pompa statis (yang stand by). Seperti di Ancol, ada tambahan dua pompa. Di Gunung Sahari, ada tambahan pompa lagi. Di Jakarta Timur, juga ada tambahan beberapa waduk lagi. Ini semua kami upayakan dalam pengendalian banjir di Jakarta," pungkas Heru. (Asp)
Baca Juga:
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Perbaiki Sodetan Ciliwung
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Anung Resmikan Embung Lapangan Merah, Klaim Mampu Kurangi Banjir hingga 69 Persen
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Banjir Rob Mampir Depan JIS Hingga Jalanan Utama Terendam, Kawasan Muara Angke yang Langganan Banjir Justru Aman
BPBD DKI Sebut Banjir di Jakarta Sudah Surut, Turunkan Personel untuk Pantau Kondisi Genangan
42 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD: Genangan Terus Meluas Hingga Malam Hari
Banjir Jakarta Meluas, Pintu Air Mayoritas Siaga Tiga
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara