Gunung Marapi di Sumbar Alami Peningkatan Fluktuatif Selama Dua Pekan, Aktivitas Erupsi Menurun

Ilustrasi: Gunung Marapi Sumatera Barat saat mengalami erupsi. ANTARA/Al Fatah
Merahputih.com - Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, mengalami peningkatan secara fluktuatif. Peningkatan terjadi pada periode 1-15 Februari 2025.
"Berdasarkan evaluasi data-data pemantauan aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan secara fluktuatif," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya, Kamis (20/2).
Potensi terjadinya letusan/erupsi masih tetap ada, dan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi tekanan (energi). Adanya erupsi dan seringnya terjadi hembusan diharapkan akumulasi tekanan akibat pasokan fluida dari kedalaman dapat dilepaskan.
Baca juga:
Dalam evaluasi rutin tersebut Badan Geologi mencatat terjadinya aktivitas erupsi, namun secara visual tidak teramati. Aktivitas hembusan juga lebih sering dengan tinggi asap yang lebih rendah dibandingkan dua minggu sebelumnya yakni maksimum 200 meter di atas puncak.
"Aktivitas erupsi menurun, sebaliknya aktivitas hembusan meningkat," kata Kepala Badan Geologi.
Kemudian, untuk data kegempaan cenderung meningkat dalam dua pekan terakhir. Badan Geologi juga mencatat gempa hembusan meningkat dari 93 naik menjadi 194 kali. Sedangkan gempa erupsi menurun dari 11 menjadi tiga kali.
Baca juga:
Tidak hanya itu gempa yang berkaitan dengan pasokan magma juga meningkat di mana gempa vulkanik dangkal naik menjadi 42 kali, dan gempa vulkanik dalam tercatat sebanyak 37 kali. Selain itu, gempa tektonik lokal juga mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir dari 27 menjadi 40 kali.
Dalam laporan evaluasi itu nilai dv/v (variasi kecepatan seismik) Gunung Marapi diketahui masih rendah termasuk koherensi. Hal ini diinterpretasikan tekanan pada tubuh gunung api masih tinggi dan kondisi medium tidak stabil.
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 16 Februari 2025 tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada Level II atau waspada," ujar dia menegaskan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter

Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok

Debu Vulkanik Dari 2 Letusan Gunung Api Ancam Warga NTT, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Tutup Rumah

Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan

Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
