Google Hentikan Extensions Berbayar di Browser Chrome


Google akan hapus ekstensi pada browser Chrome. (Foto: Pexels/Deepanker Verma)
PADA awal tahun Google secara tidak permanen menutup ekstensi berbayar. Agaknya saat ini mereka kemudian menetapkan kebijakan menutup secara permanen. Akibatnya para developer yang ingin memonetisasi ekstensi mereka tidak dapat lagi mendapatkan uang masuk.
Melansir laman gadgets.ndtv.com, salah satu perusahaan teknologi terbesar ini memang telah memberikan timeline penghentian ekstensi Chrome berbayar secara bertahap. Uji coba gratis juga akan dinonaktifkan pada akhir 2020.
Baca Juga:
Batasan Usia Penonton Video YouTube akan Dipantau oleh Kecerdasan Buatan

Google mengatakan, ketika peluncuran Chrome Web Store pada 2010, tujuannya agar para developer dapat mendapatkan penghasilan dengan menciptakan ekstensi. Akan tetapi, sekarang para developer tidak bisa membuat extension baru.
Mulai 1 Desember tahun ini, uji coba gratis juga akan dinonaktifkan. Pengguna tidak dapat lagi melihat tombol "Coba Sekarang/Try Now" di Chrome Web Store. Google mengatakan bahwa mulai 1 Februari 2021 dan seterusnya ekstensi yang sudah dibeli tetap dapat dinikhmati. Sayangnya jika sifatnya berlangganan tidak akan bisa di perpanjang.
Developer yang menggunakan API lisensi untuk melacak siapa yang telah melakukan pembayaran perlu menerapkan cara lain untuk melacak lisensi pengguna. Mereka akan dapat menggunakan API lisensi untuk menentukan apakah pengguna saat ini memiliki lisensi. Namun menurut Google, ini juga akan ditutup pada suatu saat. Sehingga Google mendesak para developer untuk memigrasi pelacakan lisensi mereka.
Baca Juga:

Untuk mengekspor lisensi pengguna, Google menyebutkan tidak ada cara untuk mengekspor lisensi pengguna yang sudah ada secara massal. Jadi developer harus meminta bantuan pengguna untuk migrasi terserbut. Google merekomendasikan penanganan migrasi lisensi di sistem back-end, menggunakan API Chrome Web Store. Developer harus menggunakan OAuth 2.0 dengan persetujuan pengguna untuk dapat mengakses API ini.
Pada Maret memang Google sudah mulai menangguhkan penerbitan ekstensi berbayar karena kendala sumber daya manusia dan terdampak pandemi COVID-19. Kemudian salah satu alasannya adalah pada Januari Google mendeteksi ekstensi yang mengeksploitasi pengguna. Sehingga pada Februari Google menghapus lebih dari 500 ekstensi berbahaya dari Chrome Web Store. (ray)
Baca Juga:
Cara Buat Playlist Spotify dengan Tampilan ala Struk Belanja yang Lagi Hits di Instagram
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
