Gita Gutawa Memaknai 'Memang Kenapa Bila Aku Perempuan'


Gita Gutawa dalam acara Merahputih.com, "Nonton Bareng Film Kartini", di XXI Plaza Senayan (MP/Dery Ridwansah)
Semua berawal dari mimpi
Hanya kita yang bisa mewujudkan
Sampai di mana batasnya pengorbanan
Sedang pengabdian tak pernah berhenti
Itulah sepenggal lirik dalam lagu “Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?” yang Gita Gutawa pilih untuk ia nyanyikan dalam duetnya dengan Melly Goeslaw. Bait ini sangat mengena baginya, karena merefleksikan apa yang ia rasakan selama ini. Seperti Kartini yang mengawali emansipasi perempuan dengan mimpi, ia pun mengawali karier dan kehidupannya seperti kini dengan mimpi. Tekadnya untuk dikenal melalui karya-karyanya—bukan melalui ‘nama’ dan ketenaran sang ayah, Erwin Gutawa—membawa Gita pada usaha-usaha terbaiknya, walau harus melalui banyak pengorbanan. Seakan tak pernah berhenti, gadis 23 tahun ini terus menunjukkan pengabdiannya untuk menginspirasi para pecinta musik, khususnya di Tanah Air.
“Dari dulu aku ingin sekali menulis lagu tentang perempuan dan menjadi bagian dari woman empowerment. Akhirnya aku dapat kesempatan ini, menyanyikan lagu inspiratif tentang perempuan dan sosok Kartini yang aku kagumi. Liriknya aku lihat sangat puitis, cocok dengan Kartini yang suka buku, literatur, dan puisi. Buat aku, tantangan terbesarnya adalah bagaimana aku dapat menyampaikan lagu ini dengan baik dan juga menjadi sebuah gerakan,” kata Gita, saat ditemui dalam acara Merahputih.com, “Nonton Kartini Bareng Gita Gutawa”, Sabtu (8/4) di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
Tantangan lainnya menurut Gita dalam menyanyikan lagu “Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?” adalah menyatukan suara ia dan Melly, yang berbeda genre dan generasi. Selain itu, ini adalah pertama kalinya ia berduet dengan sang ‘Ratu Soundtrack Indonesia’, yang juga menjadi pencipta lagu ini bersama Anto Hoed sebagai arranger-nya.
“Lagu yang diciptakan ’teh Melly ini sangat indah dan maknanya sangat kuat dari perspektif perempuan. Judulnya adalah ‘statement’, menurut aku. Selain relevan menggambarkan tentang Kartini, lagu ini tentunya juga relevan untuk perempuan di era ini, yang mungkin terkadang tidak percaya diri atau mengalami diskriminasi dan hal-hal tidak enak hanya karena kita perempuan. Mudah-mudahan setelah mendengar lagu ini—dan menonton filmnya—kita menjadi terinspirasi dan semangat lagi untuk mencapai cita-cita dengan cara kita masing-masing,” ujar Gita, antusias.
Gita menambahkan, lagu ini membuat ia semakin sadar bahwa Indonesia belum memiliki lagu tentang woman empowerment. Menurutnya, lagu-lagu lokal yang bicara tentang perempuan konteksnya lebih kepada cinta ataupun ibu, bukan perempuan sebagai gender. Karena itu, kemunculan lagu ini diharapkan dapat menjadi gerakan untuk membangkitkan semangat Kartini di dalam diri setiap wanita Indonesia.
“Kartini tidak hanya simbol perempuan, tetapi juga harapan. Ia adalah pendobrak di eranya, yang berjuang melalui pemikiran-pemikirannya. Perjuangan enggak harus selalu fisik, tapi juga intelektualisme. Kita sebagai perempuan yang hidup di masa ini perlu bersyukur karena kini kita punya banyak sekali kesempatan untuk maju. Kartini zaman sekarang berjuang melalui what we’re passionate about, dengan cara kita sendiri. Karena kesempatan itu ada, kalau kita mau berusaha,” Gita menutup perbincangan sore itu dengan Merahputih.com.
Bagi Anda yang penasaran dengan film "Kartini", baca ulasannya di Sisi Kekeluargaan dalam Film 'Kartini'.
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Man I Need' dari Olivia Dean

Lirik Lagu 'Judi', Sebuah Kritik Sosial Rhoma Irama lewat Musik Dangdut

Lirik Lagu “INSIDE OUT” dari DAY6, Kembali dengan Kisah Cinta Penuh Kerentanan

Lirik Lagu 'The 1' dari Taylor Swift, Bawa Kisah Nostalgia yang Menyentuh Hati

Lirik Lagu Ours to Keep dari Kendis, Ajak Pendengar Merasakan Sisi Rapuh Seseorang

Lirik Lengkap Lagu 'Toki Yo Tomare' dari ILLIT, Pertegas Eksistensinya di Kancah Musik Jepang

Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

The Kid LAROI Rilis “A COLD PLAY” Lagu Patah Hati dengan Refleksi Mendalam, Berikut Lirik Lengkapnya

Ruang Senja Angkat Filosofi Stoicism dalam Single Baru “Tak Semua Dalam Kendalimu”

Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya
