Gerindra Cium Aroma Politis Dibalik Keluarnya Dokumen Rahasia AS Terkait Prabowo


Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid (Foto: Twitter @sodikmjhd)
MerahPutih.Com - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menampik kebenaran dokumen rahasia NSA yang menyebut Ketua Umum mereka Prabowo Subianto sebagai dalang penculikan aktivis 98.
Sodik mengatakan Prabowo Subianto hanyalah seorang prajurit yang saat itu melaksanakan perintah.
"Prabowo hanya melaksanakan perintah," ucap Sodik saat dimintai keterangan, Rabu (25/7).
Terkait kasus itu, Sodik juga menyebut sudah selesai melalui pemeriksaan Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
"Hal tersebut sudah selesai melalui proses pemeriksaan," ujar Sodik singkat.

Namun, menjadi pertanyaan adalah isu seputar penculikan mahasiswa ini selalu muncul di momen-momen politik seperti saat ini.
Dia pun menduga kuat bahwa beredarnya dokumen rahasia National Security Act (NSA) itu tak lepas dari situasi politik tanah air saat ini.
"Itu lagu lama yang selalu diangkat kalau Prabowo mau nyapres," tukasnya.
Sebelumnya dikabarkan NSA membuka sebanyak 34 dokumen rahasia terkait kondisi politik tanah air pada masa prareformasi. Salah satu dari dokumen rahasia menceritakan tentang peran Prabowo Subianto dalam kasus penghilangan aktivis pada masa itu.
Dalam arsip tersebut dituliskan bahwa nama Prabowo muncul setelah percakapan seorang staf politik Kedutaan Besar AS di Jakarta dengan seorang pemimpin organisasi mahasiswa.
Narasumber tersebut mengaku mendapat informasi dari Kopassus bahwa penghilangan paksa dilakukan Grup 4 Kopassus. Lebih lanjut, informasi itu menyebut konflik antara divisi Kopassus dan Grup 4 masih dikendalikan Prabowo.
"Penghilangan itu diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto," tulis dokumen tersebut.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Resmikan Lapangan Banteng, Gubernur Anies Diinterupsi Massa Ahok-Djarot
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum
