Gegayaan Anak Agency di Negeri Aing


Gayua santai anak agency di negeri aing. (Foto: Pexels/canva studio)
KEMEJA, Celana atau rok berbahan dasar kain, dan sepatu formal seperti pantoffle mungkin menjadi setereotip kebanyakan orang dalam membayangkan “pegawai kantor”.
Namun seiring perkembangan zaman, mulai banyak tempat kerja yang membiarkan para pegawainya dalam berpakaian. Beberapa perusahaan mementingkan sesuatu yang dikerjakan oleh para pegawainya, dibandingkan apa yang dikenakan.
Baca Juga:

Seperti para pekerja di kantor agency, biasanya mereka adalah orang-orang yang terlihat paling santai dalam berpakaian. Bahkan, terkadang membuat banyak orang mengira bahwa mereka adalah orang yang sedang mau nongkrong, atau bukan mau bekerja karena pakaian yang dikenakan sangat santai. Karena umumnya berbagai kantor agency adalah perusahaan yang mengutamakan kreatifitas, tidak membatasi kreativitas para pegawainya, termasuk dalam berpakaian.
Beberapa perusahaan bahkan membiarkan pegawainya untuk menggunakan kaos ketika bekerja. Penggunaan kaos terkadang memang dianggap pakaian yang kurang formal, atau umumnya digunakan banyak orang untuk bersantai, bukan pakaian yang “rapih”.
Para pegawai kantoran umumnya menggunakan celana panjang berbagahan dasar kain. Celana ini juga menjadi salah satu pakaian yang dianggap formal. Namun berbeda dengan para anak agency, mereka tidak diwajibkan menggunakan celana berbahan dasar kain. Banyak dari mereka menggunakan celana dengan model yang lebih beragam seperti, jeans, cargo, dan masih banyak lainnya yang menunjang penampilan mereka.
Alas kaki menjadi salah satu pakaian yang sangat penting karena digunakan untuk berjalan. Alas kaki atau sepatu biasanya akan berpengaruh ketika seseorang melakukan mobilitasnya. Para pegawai agency biasanya juga dibebaskan dalam menggunakan sepatu ketika bekerja. Banyak dari mereka yang memilih untuk menggunakan sneakers atau sepatu yang lebih nyaman digunakan ketika mereka sedang bekerja.
Baca Juga:
Kasta Alas Kaki PNS Negeri Aing

Jarang para pegawai agency yang menggunakan pantoffle dalam kegiatannya. Walaupun sepatu model pantoffle lebih rapih atau formal namun penggunaan dalam jangka waktu lama akan membuat penggunanya lebih lelah, karena sepatu jenis ini memiliki “Hak” atau peninggi, sehingga seakan berjinjit dalam penggunaannya.
Terakhir adalah penggunaan tas. Walau, memang kebanyakan perusahaan diluar agency juga tidak membatasi penggunaan tas ketika bekerja, namun banyak pagawai agency yang lebih memilih menggunakan tas jenis tote bag.
Memang tas tote bag terkesan kurang formal, namun tote bag menjadi salah satu tas yang paling ringkas ketika digunakan. Hal ini dikarenakan tas model ini hanya memiliki satu lubang akses untuk memasukan barang kedalamnya. Selain itu tote bag juga biasanya memiliki volume yang cukup besar dalam kapasitas penyimpanannya.
Meski demikian, tak dapat dipungkiri beberapa profesi memang membutuhkan pakaian formal dalam menjalankan aktifitas pekerjaannya. Seperti humas, resepsionis, dan masih banyak lagi yang dalam pekerjaannya harus terlihat rapih harus menggunakan pakaian-pakaian formal pada umumnya ataupun seragam demi merepresentasikan pekerjaan atau perusahaan tempat mereka bekerja. (kna)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
