Ganjil Genap Belum Optimal Urai Kemacetan, DPRD DKI Sarankan Pemprov Perbanyak Terowongan Bawah Tanah

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 06 Agustus 2024
Ganjil Genap Belum Optimal Urai Kemacetan, DPRD DKI Sarankan Pemprov Perbanyak Terowongan Bawah Tanah

Ilustrasi kota jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa/aa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kebijakan Ganjil Genap (Gage) di 26 ruas jalan Jakarta dianggap masih belum mampu untuk mengatasi kemacetan.

"Kebijakan ganjil genap masih tidak efisien menurunkan tingkat kemacetan," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina di gedung DPRD DKI Jakarta, yang dikutip Selasa (6/8).

Oleh karena itu, Komisi B DPRD DKI merekomendasikan agar Dinas Perhubungan (Dishub) merumuskan regulasi lain sebagai upaya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi.

Menurutnya, salah satu usulan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yakni dengan memperbanyak pembangunan terowongan bawah tanah atau underpass.

Baca juga:

Penerapan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Urai Kemacetan Jakarta

"Kayaknya sudah tidak bisa kita memperlebar jalan, karena sudah padat. Mendingan kalau ada anggaran, bikin saja bawah tanah," kata Wa Ode.

Ia yakin, terowongan bawah tanah dapat menjadi solusi jangka panjang menjawab persoalan kemacetan di Jakarta.

"Misalnya kita naik subway muncul di Tanah Abang, atau turun di kolong munculnya di Blok M. Cuma ini kan harus jangka panjang," tutur Wa Ode.

Selain itu, kata dia, penting bagi Pemprov DKI bekerja sama dengan lembaga masyarakat untuk menggencarkan sosialisasi. Tujuannya, meningkatkan minat warga Jakarta menggunakan transportasi umum.

Baca juga:

Naik Kereta Cepat Jakarta - Bandung saat HUT Kemerdekaan RI bisa Dapat Diskon 17 Persen

"Sosialisasi mengajak masyarakat untuk peduli sama transportasi umum, itu kan harus ada teladan, ada contoh," ucap Wa Ode.

Termasuk di antaranya menggencarkan kampanye tentang budaya berjalan kaki. Hal itu sebagai bentuk partisipasi masyarakat mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta.

Seperti halnya yang telah diterapkan oleh warga Singapura. Masyarakat digiring untuk menggunakan sepeda atau skuter listrik, bahkan jalan kaki saat bepergian, terutama untuk jarak pendek. "Contoh kalau kita ke Singapura, orang-orang kan lebih banyak jalan kaki," tutupnya. (asp)

#Kemacetan #Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Tanggung Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Toko Drone
Pramono enggan menyatakan apakah Pemprov DKI akan memberikan sanksi kepada pemilik Terra Drone karena peristiwa kebakaran itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Pemprov DKI Tanggung Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Toko Drone
Indonesia
Percepat Identifikasi Korban, Keluarga Bisa Datang ke Posko RS Polri dan TKP Terra Drone
Polisi membuat dua posko di RS Polri dan di lokasi kejadian, untuk mempercepat identifikasi para korban kebakaran Terra Drone Cempaka Putih.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Percepat Identifikasi Korban, Keluarga Bisa Datang ke Posko RS Polri dan TKP Terra Drone
Indonesia
22 Jenazah Korban kebakaran Terra Drone Berhasil Dievakuasi, Mayoritas Perempuan
Keluarga korban kebakaran Terra Drone sudah mulai berdatangan ke RS Polri Kramat Jati. Suasana haru dan panik dari keluarga korban menyelimuti suasana rumah sakit.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
22 Jenazah Korban kebakaran Terra Drone Berhasil Dievakuasi, Mayoritas Perempuan
Indonesia
20 Kantong Jenazah Tiba di RS Polri, Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Jatuh Pingsan
Suasana haru dan panik dari keluarga korban kebakaran Ruko Terra Drone menyelimuti suasana RS Polri Kramat Jati.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
20 Kantong Jenazah Tiba di RS Polri, Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Jatuh Pingsan
Indonesia
Korban Tewas Kebakaran Terra Drone Tambah Jadi 17 Orang, Masih Ada Karyawan Terjebak
Petugas pemadam kebakaran masih menyisir lantai demi lantai untuk mencari kemungkinan adanya korban lain.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Korban Tewas Kebakaran Terra Drone Tambah Jadi 17 Orang, Masih Ada Karyawan Terjebak
Indonesia
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Polisi telah menyita sejumlah bukti berupa bukti transfer, cetakan pesan antara korban dan terlapor, data catering, serta panduan acara nikah.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Indonesia
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
"Kami akan memastikan nama pelapor tetap kami rahasiakan, jadi tidak perlu takut," kata Kepala Dinas KPKP Jakarta Hasudungan Sidabalok
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
Indonesia
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
Warga Jakarta yang bersedia jadi informan alias 'cepu' itu harus memastikan terlebih dahulu keakuratan laporannya.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
Indonesia
Sopir Truk Sampah Meninggal Jantungan Antre di Bantar Gebang, Fasilitas Istirahat TPST Disorot
Pemprov mengakui adanya faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi lalu lintas yang dapat memengaruhi jam kerja sopir truk sampah Jakarta.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Sopir Truk Sampah Meninggal Jantungan Antre di Bantar Gebang, Fasilitas Istirahat TPST Disorot
Berita Foto
Menilik Budidaya Sayur Hidroponik di Ladang Farm Cilandak Jakarta
Pekerja mengecek sayuran selada di lahan pertanian hidroponik vertikal di Cilandak Ladang Farm di Cilandak, Jakarta, Jum'at (5/12/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 05 Desember 2025
Menilik Budidaya Sayur Hidroponik di Ladang Farm Cilandak Jakarta
Bagikan