Ganjar dan Prabowo Harus Segera Umumkan Cawapres Masing-Masing


Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Dr Panji Suminar. (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
MerahPutih.com - Pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang sudah mendeklarasikan diri baru Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sementara, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hingga kini belum menentukan siapa cawapres pendamping keduanya di Pilpres 2024.
Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menyebutkan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto perlu segera mengumumkan pasangan cawapres masing-masing.
"Kalau tidak segera, itu akan merugikan Prabowo dan Ganjar, karena Anies Baswedan sudah mengumumkan pasangannya," kata Panji Suminar di Bengkulu, Jumat (8/9).
Baca Juga:
KPU Beri Penjelasan Soal Rencana Memajukan Jadwal Pendaftaran Capres-Cawapres
Menurut dia, dari elite politik hingga akar rumput pemilih Anies Baswedan sudah terus menguatkan soliditas menuju Pemilu 2024, sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih mengambang karena belum memiliki pasangan.
"Jadi konsolidasi, kerja-kerja, mengenalkan Ganjar dan Prabowo saat ini belum intens, karena belum ada kepastian pasangan apalagi pencalonan, akar rumput juga seperti itu, apakah mereka bakal maju atau tidak, pasangan saja belum sampai sekarang, seperti itu kira-kira pandangan di bawah," kata dia, seperti dikutip Antara.
Panji mengatakan, semakin cepat pasangan calon presiden dan wakil presiden diumumkan akan semakin cepat juga mesin partai, relawan dan simpatisan bergerak meyakinkan pemilih.
"Tentu semakin cepat dan panjang juga waktu mengenalkan pasangan calon ke masyarakat, semakin lama juga waktu meyakinkan masyarakat. Ingat, masa kampanye saat ini tidak lama, hanya 75 hari. Oleh karena itu semakin cepat diperkenalkan atau dideklarasikan semakin baik," kata Panji.
Baca Juga:
Airlangga Sebut Breaking News Ridwan Kamil Bukan Terkait Posisi Bacawapres Ganjar
Hal lainnya yang dapat merugikan capres terlambat menentukan pasangan, kata dia adalah segmen pemilih yang disasar. Contohnya, menurut Panji ketika Anies menentukan Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya, maka calon lain mesti memikirkan ulang strategi dan sosok pasangan yang akan mereka pilih.
"Cak Imin dipilih yang notabene warga Nahdliyyin, maka Ganjar misalnya semula mau dipasangkan dengan Nasaruddin Umar, jadi harus pikir ulang karena ceruk suara sama warga NU. Prabowo juga begitu, apalagi ditinggal Cak Imin yang semula bersama dan berencana berpasangan," ujarnya. (*)
Baca Juga:
AHY Gagal jadi Bacawapres Anies, Sahroni: Belum Rezeki
Bagikan
Berita Terkait
Anies Punya Cucu Pertama, Ingin Dipanggil ‘Bang’ tapi Dilarang sang Istri

Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

Sidang Promosi Doktor, Hasto Singgung Abuse Of Power yang Terjadi di Pilpres 2024
Bahagia Diundang PKB, Prabowo Singgung Dulu Pilpres Beda Sekarang 1 Barisan

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Ganjar Terima Curhat Banyak Pemilih Pilpres 2024 Menyesal Terbuai Sembako

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi

Puan Sesalkan Rakyat tidak Pernah Benar-Benar Berkuasa
