Gambut untuk Bahan Baku Baterai Natrium Ion bagi Mobil Listrik
Peneliti di Estonia menemukan bahwa gambut dapat dijadikan bahan untuk baterai natrium-ion. (Foto: Unsplash/K B)
BERKEMBANGNYA mobil listrik dan jenis kendaraan listrik lainnya, tentunya membutuhkan baterai sebagai pemberi daya penggeraknya.
Untuk itu peneliti di Universitas Tartu Estonia, menemukan bahwa gambut dapat dijadikan bahan untuk memproduksi baterai. Kabarnya dengan bahan gambut ongkos produksi terpotong banyak.
Baca Juga:
Elon Musk Tidak Tertarik dengan Teknologi Metaverse dan Web3
Mengutip dari Green Car Reports, penelitian itu menunjukan bahwa gambut dapat digunakan untuk menurunkan biaya baterai natrium-ion untuk mobil listrik. Ini berpotensi memberikan alternatif penggunakan lithium-ion yang saat ini dominan.
Baterai natrium-ion menawarkan keuntungan potensial untuk menghilangkan lithium, kobalt, dan nikel. Dipanen dari rawa, gambut akan menjadi bahan baku yang jauh lebih murah, dibandingkan bahan baku lainnya. Para peneliti mengklaim baterai natrium-ion tiga sampai lima kali lebih murah daripada baterai lithium-ion.
Untuk itu Orang Estonia sudah memanen sekitar satu juta ton gambut setiap tahun untuk berkebun dan kebutuhan alat pemanas. Gambut yang umumnya dipanen oleh orang Estonia adalah gambut yang ada di lapisan atas saja. Padahal menurut para peneliti lapisan yang lebih tua yang berada di bawah lebih cocok untuk dijadikan bahan baku baterai baterai.
Baca Juga:
Gambut yang diambil kemudian dijadikan bubuk dan dicuci untuk mengekstrak jumlah mineral maksimum. Kemudian dikeringkan dan ditempatkan dalam oven pada suhu 300 derajat hingga 400 derajat Celcius. Natrium oksida dan seng klorida kemudian ditambahkan, diikuti oleh sesi lain dalam oven yang lebih panas.
Proses tersebut menghasilkan material yang dapat digunakan untuk anoda. Kemudian untuk katoda, peneliti menggunakan garam yang diekstraksi dari air garam. Peneliti mengklaim bahwa hasilnya adalah baterai yang dapat menyamai kepadatan energi kimia lithium-ion.
Seperti semua penelitian, perlu dicatat bahwa hasil lab yang menjanjikan tidak secara otomatis mengarah pada produk yang layak secara komersial. Namun, baterai natrium-ion layak mendapat perhatian. Secara mengejutkan CATL pada tahun ini mengatakan bahwa baterai natrium-ion layak secara komersial. (jhn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!